Mohon tunggu...
Irwan Partono
Irwan Partono Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis - Peneliti - Marketing Consultant - Motivator - IT Programmer - StartUp Developer

Penulis - Peneliti - Marketing Consultant - IT Programmer - StartUp Developer

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel IOU - [#1]

25 April 2021   12:09 Diperbarui: 25 April 2021   12:10 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Batavia tak bergeming, diam seribu bahasa. Pandangannya tetap kosong, lurus ke depan, kedua mata tak berkedip selama hampir seperempat jam.

"Tan, tumben, kenape Batavia diam gitu?" tanya Jody penabuh drum dengan tubuh kekarnya.

"Kenapa sih, Tan?" Jody mencoba ramah mengajak diskusi Sultan karena tak seperti biasa Batavia terlihat murung seperti itu.

"Tan, Tan, emang gue tante lu? Panggil nama orang jangan sembarangan, lu Jod!!"

Sultan memang kesel banget jika dipanggil "Tan." Karena sejak SD Sultan sering dibully teman-temannya dengan ejekan. "Tan, Tan .... Tante ...."

-----

Pantangan Sultan dipanggil "Tan"

Sultan marah sekali jika ada orang memanggilnya "Tan". Tabu sekali baginya dipanggil dengan panggilan itu. Namun kali ini Sultan tidak bakal marah karena dia takut sekali jika berhadapan dengan Jody si Hulk sekolah itu. Tubuh besar dan kekar mirip tokoh film Hulk.

Waktu mereka masih kelas 7, sepulang sekolah, saat sekolah sepi. Jody dan Sultan pernah berantem gara-gara bersaing untuk mendapatkan Cindy, siswi kelas 7 tercantik di kelasnya. Idola baru di sekolah itu. Mengalahkan kecantikan Desi kakak kelas mereka.

Namun berhubung tubuh Sultan kecil mungil mudah sekali Jody Hulk mengalahkannya. Jody mengangkat tubuh Sultan dan menaruhnya di ranting pohon tinggi di halaman sekolah lalu meninggalkannya begitu saja. Saat itu, Sultan meraung-raung minta tolong untuk diturunkan. Sialnya sekolah sudah kosong. Tak satupun murid lain di sana. Begitupun para guru dan kepala sekolah sudah pulang semua.

Sore menjelang magrib, pak Jon Bule menyapu halaman sekolah, dilihatnya Sultan yang tercentel bak jemuran di pohon tinggi. "Hah, itu Sultan kenapa di atas pohon?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun