Mohon tunggu...
Irwan Partono
Irwan Partono Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis - Peneliti - Marketing Consultant - Motivator - IT Programmer - StartUp Developer

Penulis - Peneliti - Marketing Consultant - IT Programmer - StartUp Developer

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Maya, Telur Asin, Valentine's Day [#2]

14 April 2021   23:56 Diperbarui: 7 Mei 2021   01:42 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan di step terakhir itupun Maya tidak boleh tertawa. Jika Maya tertawa maka pintu pink itu tak akan terbuka dan berkibat fatal. Maya harus mengulang kembali dari langkah pertama.

Sebuah pintu otomatis super aman, didesign khusus khas Maya, hanya untuk Maya, dan dibuat oleh M ... . Bukan. Dibuat oleh ayah Maya lah.

-------

Sistem keamanan pintu pink dengan teknologi canggih itu dirancang khusus untuk Maya, hadiah ulang tahun ke 16 dari ayahnya.

Ayah Maya seorang ilmuwan sistem keamanan sekaligus agen rahasia negeri Paman Sam. Ayah Maya sangat menyayangi putri semata wayangnya itu. Tak mengherankan jika sang ayah sangat protektif memperlakukan Maya. Di mana Maya berada, ayah Maya dapat memantau keberadaan putrinya secara realtime. Dari manapun full 24 jam. Hanya di tempat bersifat privasi sebagai seorang gadis yang telah dewasa, sistem itu otomatis tidak aktif.

Setelah pintu terbuka, dengan riang Maya melangkah memasuki ruang tamu apartemennya. Lalu pintupun otomatis tertutup kembali. Kesejukan udara AC dan wangi ruang itu menyegarkan dan menambah keriangannya.

Dengan santai Maya berjalan menuju rak kaca penyimpan sepatu, duduk di sebuah kursi kecil lalu melepas satu persatu sepatu bermerek pemberian Sony -- Marketing Director yang masih mempertahankan status jomblo perjaka tua itu. -- Jenjang dan ramping indah kaki Maya nampak begitu makin mempesona setelah melepas sepatu yang dikenakannya. Lalu Maya menyimpan kembali sepatu mahal itu di rak kaca nomor 9.

Tubuh slim itu berdiri lalu berjalan menuju almari khusus penyimpan tas-tas branded koleksinya. Diletakkannya tas branded mahal asli Paris hadiah dari Sony itu ke tempat khusus penyimpan tas itu. Sebelumnya Maya mengeluarkan dua handphone canggih pemberian ayahnya, membawanya untuk diletakkan di meja kecil samping tempat tidurnya.

Sengaja Maya tidak membuka semua messages yang masuk. Semua isi handphone diremote oleh Sang Pelindungnya. Hacker yang pagi tadi memberikan kegembiraan smart dengan membongkar ulah spionase-spionase yang memantau aktivitas Maya. Namun sejauh ini masih menjadi sebuah misteri di hidup gadis pirang, body slim tentang siapakah sebenarnya "666H^0_0^fMY" Hacker Sang Pelindung yang dia percayakan semua isi handphone itu. Namun Maya tahu persis bahwa Hacker Sang Pelindung itu bukanlah sosok ayahnya. Maya yakin dari style dan bahasa digital yang dipakai sang Hacker "666H^0_0^fMY" jauh berbeda dengan style code ayahnya. Di lubuk hati terdalam Maya seperti mengenal betul Hacker Sang Pelindung yang baik hati itu.

------

Selanjutnya terlihat Maya berjalan ke arah wastafel untuk membersihkan wajahnya. Lalu mengeringkan dengan handuk kecil berbahan katun lembut. Setelah itu menyimpan ke sebuah kotak canggih yang otomatis mencuci, mengeringkan dan melipat serta meletakkan dengan rapi handuk-handuk katun lembut itu ke loker yang berada di atas mesin itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun