Negeriku Tanah Airku
Negeriku Tanah Airku sekarang menjadi sangat lucu
Negeriku Tanah Airku sekarang menjadi arena dagelan kekuasaan
Negeriku Tanah Airku selalu menjadi rebutan ketamakan anak bangsa
Negeriku Tanah Airku mengundang banyak kerakusan bangsa - bangsa di dunia
Negeriku Tanah Airku menjadi saksi keserakahan banyak anak bangsa nusantara
Negeriku Tanah Airku hanya bisa tersenyum melihat kenyataan banyak anak bangsa nusantara yang semakin menjadi raksasa - raksasa kuasa
Negeriku Tanah Airku hanya bisa menerima kenyataan fakta banyak anak negeri yang semakin lupa diri
Negeriku Tanah Airku menjadi saksi begitu banyak anak bangsa yang saling menjatuhkan dengan mengatasnamakan yang Maha Kuasa.
Negeriku Bumi Pertiwi
Negeriku Bumi Pertiwi yang Indah akhirnya menjadi semakin rapuh akibat hawa nafsu keserakahan banyak anak bangsa
Negeriku Bumi Pertiwi yang Damai akhirnya menjadi semakin gaduh karena ulah banyak anak bangsa yang berkuasa
Negeriku Bumi Pertiwi yang Indah dan Damai akhirnya semakin jauh dari banyak harapan para pendiri Bangsa
Negeriku Bumi Pertiwi akhirnya semakin berduka dengan banyak perilaku banyak anak bangsa yang berkuasa
Negeriku Bumi Pertiwi akhirnya hanya bisa melihat kenyataan banyak anak bangsa yang lupa akan anugerah kehidupan dari Yang Maha Kuasa
Negeriku Bumi Pertiwi akhirnya hanya bisa tersenyum pahit saat menyaksikan begitu banyak lahirnya bencana
Negeriku Jati Diriku
Negeriku Jati Diriku yang seharusnya beradab semakin menjauh dari peradaban yang manusiawi
Negeriku Jati Diriku yang seharusnya berkemanusian semakin menjauh dari keberadaban
Negeriku Jati Diriku yang seharusnya berkeadilan semakin mendekat ke jurang kelam kekuasaan
Negeriku Jati Diriku yang seharusnya bermartabat semakin menjauh karena banyak anak bangsa yang belum bertobat
Negeriku Saat Ini
Negeriku Saat Ini menanti kesadaran diri banyak anak bangsa yang sudah lupa diri
Negeriku Saat Ini menunggu kesadaran hati banyak anak bangsa yang sudah meninggalkan hati nurani
Negeriku Saat Ini berharap banyak anak bangsa berkuasa agar tidak menjadi budak tirani
Negeriku Saat Ini masih menanti banyak anak bangsa yang berkuasa agar jangan lupa diri bahwa Bumi Pertiwi sedang terluka dihati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H