Selain itu, gotong royong yang dilakukan selama persiapan hingga pelaksanaan acara mempererat hubungan antarwarga. Semua orang, tanpa memandang usia atau status sosial, berpartisipasi aktif, menciptakan rasa kebersamaan yang mendalam.
Pengaruh Sosial dan Budaya
Dampak dari tradisi ini sangat nyata. Anak yatim dan piatu merasa dihargai dan diperhatikan, yang membantu mereka membangun rasa percaya diri serta semangat hidup. Bagi Masyarakat, perayaan ini menjadi pengingat akan pentingnya berbagi dan memperhatikan sesama.
Dari sisi budaya, Maulid di Padang Seurahet menjadi sarana pelestarian tradisi Aceh. Praktik seperti zikir, kenduri, dan penggunaan kain kuning khas Aceh menunjukkan betapa eratnya hubungan antara agama dan budaya dalam kehidupan masyarakat.
Perayaaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Padang Seurahet tidak hanya menjadi momen religius, tetapi juga menjadi kesempatan untuk mempererat silaturahmi, berbagi kebahagiaan, dan menjaga tradisi. Tradisi Peumulia Aneuk Yatim Piatu menjadi bukti bahwa nilai-nilai Islam dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari melalui praktik budaya yang kaya makna. Semoga tradisi ini terus dipertahankan untuk generasi mendatang dan membawa berkah bagi seluruh masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H