Mohon tunggu...
Irwan Bajang
Irwan Bajang Mohon Tunggu... Penulis, Editor, Konsultan Perbukuan, -

Penulis, Blogger, Konsultan Perbukuan. Juga Tukang Masak. Pendiri @Indiebookcorner

Selanjutnya

Tutup

Game Changer Artikel Utama

6 Peraturan Menulis dari George Orwell yang Wajib Kamu Patuhi

21 April 2016   17:16 Diperbarui: 15 Januari 2025   16:23 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Jangan pernah gunakan kata panjang jika bisa menggunakan kata pendek

Otak manusia memiliki kemapuan terbatas dalam mencerna informasi. Untuk itu, sebuah informasi harus dibikin ringkas dan jelas. Jika kalimatmu terlalu panjang, bukan hanya pembacamu yang akan kecapaian membaca, kamu juga akan ngos-ngosan saat menuliskannya.

Menulis tak harus berpanjang kata untuk mengejar kuantitas. Menulis itu bukan masalah panjang pendek, tapi masalah kualitas informasi dan gagasan. Kamu tidak perlu menambahkan kalimat-kalimat aneh hanya untuk memperpanjang cerita atau esaimu, atau untuk mempertebal bukumu. Pembaca butuh sesuatu yang cerdas dan menggugah. Membuat kalimat panjang akan menjadikan tulisanmu bertele tele dan membosankan. Pembaca butuh jeda, istirahat sejenak, menghela napas, baru melanjutkan. Jangan racuni mereka dengan kalimat panjang yang bahkan bisa berujung pada kemunculan ambigu-ambigu yang menggangu.

3. Jika mungkin menghapus sebuah kata, hapuslah

Jangan memakai kata-kata yang tidak bermaksud menjelaskan apa-apa, sekadar pemanis atau sekadar memperpanjang kalimat. Jangan menambahkan kata penjelas untuk sebuah kata yang tak perlu di jelaskan. Hapuslah kata yang membuat kalimat atau bahasamu terkesan aneh.

Misalnya: “Saya hanya ingin duduk sendirian saja.”, kalimat ini kalau tidak diamati dengan baik memang kalimat yang sehat. Padahal ada pemborosan di sana. Kalimat ini bisa kamu persingkat menjadi “Saya hanya ingin duduk sendiri.”, atau “Saya ingin duduk sendiri saja.”.  Kata hanya dan saja memiliki arti yang sama. Menggunakanya bersamaan dalam satu kalimat hanya akan membuat kalimatmu cedera dan gigantis.

Buatlah kata-katamu menjadi sesuatu yang mengantar pembacamu menuju gagasan yang ingin kamu sampaikan. Menggunakan kata yang indah-indah dan dramatis boleh saja. Asalkan sesuai dan tidak menjadikanmu penulis yang boros.

4. Jangan pernah gunakan suara pasif ketika kita bisa gunakan bentuk aktif

Kalimat pasif membuat pembaca mencerna dua kali. Gunakan selalu kalimat aktif jika memungkinkan. Kalimat aktif menjadikan suara dalam tulisanmu hidup, kongkrit dan lebih bertenaga.

“Seorang anak memukuli anjing tetangga”, lebih gampang dipahami dibanding “Anjing tetangga dipukuli oleh seorang anak”. Selain perlu tambahan kata oleh dan membuatnya lebih panjang, kalimat pasif menjadikan karakter dalam tulisanmu terkesan lemah.  Daripada membiarkan tokohmu terkulai lemah dan bermalasan, kamu bisa memberikan suntikan kalimat aktif untuk membuatnya hidup dan lebih bertenaga.

5. Jangan pernah gunakan frasa bahasa asing, istilah saintifik, atau jargon jika kita bisa menemukan persamaannya dalam bahasa sehari-hari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Game Changer Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun