Keempat, meski sedikit agak kolot, mengagumi gaya hidup wanita Eropa yang tidak hanya merupakan bagian dari bangsa imperialis, tapi juga mengadopsi budaya liberal, bertentangan dengan spirit perjuangan ketika itu.
Dia Lebih Dari Sekadar Kartini
Tanpa mengabaikan jasa-jasa Kartini, bagiku ada dua orang wanita yang jasanya jauh melampaui Kartini. Dia lebih dari sekadar Kartini. Mereka adalah Ibuku tersayang dan Istriku tercinta.
Di tengah keterbatasan banyak hal, ibu tidak mengeluh. Ia dengan susah payah membesarkanku. Ia tak peduli dengan keadaannya, ikhlas memberikan apapun yang ia punya hanya untuk sekadar memastikan anaknya dapat tersenyum.
Memang, ia kurang pandai berkata-kata melalui surat. Tapi dengan sikapnya yang tak memikirkan apa yang akan diterima dari perjuangannya menurutku lebih dari sekadar kepandaian menulis surat. Cukup dengan melihat anaknya tumbuh besar, bisa sekolah, lalu mandiri. Hanya itu, ia sudah puas. Memang begitulah sejatinya pahlawan, lebih banyak memberi dari pada menerima.
Dia adalah pahlawanku, Ibuku tersayang, Setiawati.
Terima kasih Ibuku;
Terima kasih pahlawanku;
Kau adalah pahlawan sejati dalam hidupku;
Kau bukan Kartini;
Kau lebih dari sekadar Kartini.