Mohon tunggu...
Irwan E. Siregar
Irwan E. Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Bebas Berkreasi

Wartawan freelance, pemerhati sosial dan kemasyarakatan.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Pakkat, Laris Manis di Bulan Puasa

26 Maret 2023   08:24 Diperbarui: 26 Maret 2023   10:38 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang ibu sedang membakar pakkat. (Foto: sumutpos)

ORANG Tapanuli Selatan (Tapsel) dan juga orang Mandailing Natal (Madina) punya makanan khusus. Namanya pakkat. Berasa agak kelat. Namun digemari orang, terutama di bulan puasa.

Pakkat berasal dari pucuk pohon rotan yang masih muda. Pucuk rotan ini dibakar sampai berwarna hitam. Setelah itu dikupas dan diambil bagian tengah yang berwarna putih. Sudah siap disajikan sebagai lauk teman nasi. Lebih enak lagi kalau dipadu dengan sambal yang berasa agak asam.

Uniknya, pakkat banyak dijual hanya pada bulan puasa saja. Lauk ini diyakini menambah nafsu makan selepas berbuka

Setiap bulan puasa penjaja pakkat bermunculan di tepi jalan di Medan dan kota lain di sekitarnya. Mereka membeli dari pengumpul yang mengambil dari hutan-hutan di kawasan Sumatera Utara.

Sejak beberapa tahun lalu pedagang pakkat pun bermunculan di Pekanbaru. Di kota ini memang banyak perantau asal Tapsel/Madina. Bahkan di perbatasan di Rokanhulu, Riau, sebagian penduduknya semarga dengan orang Tapsel/Madina.

Ternyata di Kabupaten Pelalawan Riau yang jauh dari Tapsel/Madina, masyarakat setempat juga telah menjadikan pucuk rotan sebagai lauk di bulan puasa. Di sini pucuk rotan  dicampur ikan sale dan dijadikan gulai ombut rotan.

Situs Lancangkuning.com memberikan resep makanan khas Pelalawan ini:
 
Bahan yang dibutuhkan:

1 Batang Ombut Rotan (Rotan Muda) yang sudah dipotong-potong.
1 Ekor ikan salai.
3 Lembar daun jeruk.
6 Lembar daun salam.
5 Sdm minyak goreng.
3 Liter santan.
3 Batang sirih yang sudah dipipihkan dengan cara menumbuk perlahan

Bahan-bahan yang dihaluskan :

15 buah cabe merah.
8 siung bawang putih.
12 siung bawang merah.
1 buah kunyit yang sudah dipotong kecil kurang lebih 6cm.
3cm lengkuas.
3cm jahe.
1 sdt lada.
1/2 sdm ketumbar.
3 butir kapulaga.
3 butir cengkeh.
10 butir kemiri.

Cara membuatnya :

Panaskan 5 sdm minyak goreng di dalam wajan.

Tumis bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan hingga matang dan berbau harum.

Masukkan jeruk, daun salam, dan sirih.

Masukkan Ombut Rotan dan ikan salai, lalu di aduk hingga kuah berubah warna.

Masukkan setengah bagian dari santan dan juga 2 gelas air.

Masak ikan salai hingga empuk.

Masukkan bagian dari Ombut Rotan yang sudah dipotong-potong dan setengah bagian santan dari yang tersisa.

Masak hingga Ombut Rotan matang.

Sajikan dengan segera dan jangan lupa taburkan bawang goreng.

 Penasaran ingin mencoba gulai ombut rotan? Ada beberapa rumahmakan di yang selalu menyediakan menu sedap ini.  

Pondok Masakan Khas Melayu
Simpang 3, Bukit Raya, Jl. Adi Sucipto No.1, Sidomulyo Tim., Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau 28288
0812-7581-284

Rumah Makan Pak Itam
Pangkalan Kerinci Bar., Kec. Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau 28654
Hp: 081268006011

Pondok Ayam Panggang Attin
Jl. Hang Tuah SP VI, Makmur, Kec. Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau 28654
085271108719.

Selamat mencoba. (irwan e siregar)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun