Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pesan dari Pukul Sepuluh: Kasih Ibu di Tengah Keseharian

22 Desember 2023   00:47 Diperbarui: 22 Desember 2023   01:17 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ini untukmu," katanya sambil memberikannya padaku.

Ketika kubuka, terdapat selembar kertas dengan tulisan tangan ibu. "Terima kasih telah berbagi waktu makan malam bersama ibu. Semoga hatimu selalu dipenuhi kebahagiaan."

Saat itulah, aku menyadari bahwa kebahagiaan tidak hanya terletak pada prestasi atau kesuksesan, tetapi juga pada momen-momen sederhana bersama orang yang kita cintai.

*****

Beberapa hari kemudian, setelah melewati rutinitas sekolah dan tugas, malam itu ibu datang lagi. Dia membawa secarik kertas kecil dan menyelipkannya di bawah bantalku. Aku membacanya dengan senyum di wajah.

"Pukul sepuluh malam adalah waktunya kita. Tapi, ingatlah bahwa setiap saat bersama ibu adalah momen istimewa."

Malam-malam berikutnya, ibu terus menyimpan pesan-pesan kecil di bawah bantalku. Setiap pesan membawa kata-kata bijak, motivasi, atau sekadar ungkapan cinta. Saat aku merasa lelah atau tertekan oleh tugas, aku cukup membaca pesan-pesan itu untuk merasa tenang dan dihargai.

*****


Suatu malam, ketika kubuka pesan di bawah bantalku, ada sesuatu yang berbeda. Ibu menulis, "Ketahuilah bahwa meski tak selalu ada di sampingmu, kasih ibu selalu menyertaimu. Kau adalah anugerah terindah dalam hidupku. Jangan ragu untuk bermimpi dan mengejar apa yang kau impikan. Ibu selalu mendukungmu. Cintamu, Ibu."

Air mata menggenang di mataku. Aku merasa tersentuh oleh kebaikan dan ketulusan ibuku. Setiap pesan yang dia berikan seperti sinar kecil yang membimbing langkahku di tengah kehidupan yang penuh tantangan.

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun