Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari 'Wah' ke 'Waduh': Bahaya Naik Gunung!

9 Desember 2023   18:45 Diperbarui: 9 Desember 2023   20:29 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keelokan gunung yang tampak mempesona di mata, ternyata bisa menjadi jebakan yang mematikan.

Mungkin ini saatnya kita melihat naik gunung bukan hanya sebagai pencapaian pribadi atau pelarian dari rutinitas, tetapi sebagai pertemuan dengan kekuatan alam yang tak bisa dianggap enteng.

Sebuah kesempatan untuk merenung, bahwa setiap ketinggian tidak hanya berbicara tentang pencapaian, tetapi juga risiko dan tanggung jawab.

Peristiwa ini seharusnya membuka mata kita bahwa petualangan alam adalah rapids di sungai kehidupan.

Meskipun kita telah dilengkapi dengan perahu dan dayung, arus bisa membawa kita ke tempat yang tak terduga.

Mungkin saatnya kita menyadari bahwa meski petualangan selalu melibatkan risiko, kita memiliki kekuatan untuk mengelolanya dengan bijak.

Dari "Wah" ke "Waduh": Bahaya Naik Gunung adalah panggilan untuk memperbarui pandangan kita terhadap petualangan alam.

Mungkin inilah saatnya untuk lebih serius mempersiapkan diri sebelum melibatkan diri dalam perjalanan yang kadang-kadang memberikan senyuman, namun kadang-kadang memberikan pukulan yang tak terduga.

"Mari kita melupakan sejenak kesenangan instan dari foto-foto puncak gunung di media sosial."

Kita harus sadar bahwa keindahan alam tidak hanya tentang berpose di puncak tertinggi, tetapi juga tentang melibatkan diri dalam interaksi bijaksana dengan lingkungan sekitar.

Dari "Wah" ke "Waduh": Bahaya Naik Gunung seharusnya menjadi alarm yang mengingatkan kita untuk tidak hanya mengejar pencapaian, tetapi juga melibatkan diri dalam perjalanan yang memberikan penghargaan pada kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun