Tugu ini dibangun di bawah pimpinan Presiden Soekarno pada tahun 1961 sebagai simbol kemerdekaan Indonesia.
Disekitar Monas, kita dapat melihat beberapa bangunan bersejarah dari masa penjajahan Belanda, seperti Gedung Kesenian Jakarta dan Gereja Katedral Jakarta.
Mereka tidak hanya menjadi peninggalan sejarah, tetapi juga menjadi bagian integral dari kompleks Monas, menciptakan narasi tentang perjalanan panjang menuju kemerdekaan.
Menjelajahi Kekuasaan Melalui Arsitektur Modern
Bukan hanya bangunan-bangunan bersejarah yang memainkan peran dalam merunut jejak sejarah.
Bangunan-bangunan modern juga memiliki kisah mereka sendiri, merefleksikan dinamika kekuasaan dan hubungan sosial di masa lalu.
Istana Kepresidenan di Bogor, yang sebelumnya dikenal sebagai Istana Buitenzorg, adalah salah satu contoh yang menarik.
Istana ini, yang awalnya dibangun oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels pada awal abad ke-19, menjadi tempat peristirahatan bagi para penguasa Hindia Belanda.
Namun, seiring bergulirnya waktu dan bergantinya kekuasaan, istana ini berubah fungsi menjadi tempat kediaman resmi Presiden Indonesia.
Transformasi ini mencerminkan perubahan dramatis dalam sejarah politik dan kekuasaan di Indonesia.
Melihat Istana Kepresidenan dari luar, kita dapat melihat perpaduan antara arsitektur klasik Eropa dan sentuhan lokal yang memberikan identitas Indonesia pada bangunan tersebut.
Melibatkan Masyarakat dalam Konservasi Sejarah