Suatu hari, Emily meninggalkan pesan yang berbeda. "Untuk pembaca setia Love Notes, temui saya di sudut kafe ini pukul 3 sore hari ini.
Minuman pertama saya yang treat!" Pagi itu, Alex membaca pesan tersebut dan merasa penasaran. Apakah dia akan melibatkan diri dalam kejutan yang Emily rencanakan?
Pukul 3 sore, dengan hati yang berdebar-debar, Alex tiba di "Cup of Serenity."
Dia melihat Emily duduk di sudut yang biasa, tersenyum ramah sambil menunggu.
Dengan canggung, Alex menghampiri meja Emily, dan mereka pun duduk berdua.
"Terima kasih sudah datang, Alex," kata Emily sambil tersenyum hangat. "Saya senang bisa bertemu dengan pembaca setia Love Notes."
Alex tersenyum malu-malu. "Saya yang seharusnya berterima kasih. Pesan-pesan Anda selalu memberi semangat pada hariku."
Percakapan pun dimulai, dan mereka menemukan banyak kesamaan dalam passion mereka terhadap seni dan kreativitas.
Mereka berdua menghabiskan waktu berjam-jam di kafe, berbicara tentang impian, kehidupan sehari-hari, dan hal-hal kecil yang membuat mereka bahagia.
Seiring berjalannya waktu, pertemuan mereka di "Cup of Serenity" menjadi suatu rutinitas yang dinanti-nanti.
Pagi-pagi, Emily akan meninggalkan "Love Notes" untuk Alex, dan sorenya, mereka akan bertemu di sudut kafe itu.