Pertemuan mereka akhirnya tiba. Abigail tiba di Sumba dengan perasaan campur aduk. Begitu mereka bertemu, perasaan cinta yang telah tumbuh di dunia maya selama berbulan-bulan ini menjadi lebih nyata daripada yang mereka bayangkan.
Ian dan Abigail menghabiskan waktu yang indah bersama-sama di pulau Sumba. Mereka menjelajahi pantai, mengunjungi desa Ian, dan merasakan kehangatan keluarganya. Mereka menyadari bahwa cinta mereka bukan hanya sekadar fantasi di dunia maya; itu adalah sesuatu yang nyata dan mendalam.
Ketika saatnya tiba bagi Abigail untuk kembali ke Jawa, mereka merasa sedih meninggalkan satu sama lain. Namun, mereka tahu bahwa ini hanya awal dari perjalanan cinta mereka. Mereka memiliki keyakinan bahwa mereka dapat mengatasi jarak dan waktu, dan bahwa cinta mereka akan terus tumbuh.
Ian dan Abigail berkomitmen untuk menjalani hubungan jarak jauh dengan tekad yang lebih kuat. Mereka merencanakan kunjungan rutin, berkirim pesan setiap hari, dan menjaga api cinta mereka tetap menyala. Dalam beberapa tahun ke depan, mereka tahu bahwa mereka akan menjalani hidup bersama.
Cerita cinta Ian dan Abigail adalah bukti bahwa cinta bisa tumbuh di mana saja, bahkan di dunia maya. Meskipun jarak memisahkan mereka, tekad dan keyakinan dalam cinta mereka memungkinkan mereka untuk mengatasi segala rintangan. Ian dan abigail adalah contoh yang indah tentang bagaimana cinta bisa mengubah hidup dan menjembatani jarak, membuat mereka merasa lebih dekat daripada yang bisa mereka bayangkan sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H