Mohon tunggu...
Irwan Sabaloku
Irwan Sabaloku Mohon Tunggu... Editor - Penulis

"Menulis hari ini, untuk mereka yang datang esok hari"

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Pemilu 2024: Memahami Politik a la Drakor dan Menuntut Keadilan seperti Wasit

15 November 2023   18:20 Diperbarui: 26 November 2023   00:01 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Pesan lewat gambar mural mengawasi pemilu. (Foto: KOMPAS/HERU SRI KUMORO)

Keterlibatan masyarakat tidak hanya terbatas pada pemilihan hari itu saja, tetapi juga dalam pengawasan seluruh tahapan pemilu. 

Masyarakat yang terlibat secara aktif dapat menjadi agen perubahan yang memastikan bahwa demokrasi dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsipnya.

Penting juga untuk menyoroti sikap sportivitas dalam politik, sebuah aspek yang sering kali dapat dijumpai dalam dunia olahraga, terutama sepak bola. 

Kampanye politik yang bersifat sportifitas menciptakan iklim politik yang positif dan mendukung. Saling menghormati antarpartai dan kandidat, penyebaran informasi yang benar, dan mendialogkan perbedaan pendapat adalah langkah-langkah penting untuk menciptakan pertarungan politik yang sehat.

Pemilu 2024 tidak hanya sekadar pertunjukan atau drama politik semata. Ini adalah momen krusial di mana rakyat Indonesia memiliki kesempatan untuk membentuk arah politik bangsa ini. 

Analogi Drakor politik dan wasit sepak bola memberikan kita pandangan menarik, tetapi pada akhirnya, kita harus menuntut keadilan dan integritas seperti seorang wasit dalam mengawal pertandingan sepak bola. 

Indonesia harus menjadi tuan rumah yang baik dalam pertandingan demokrasi ini, memastikan bahwa pemilu berlangsung dengan adil, transparan, dan menghasilkan pemimpin yang mampu memimpin bangsa menuju masa depan yang lebih baik. 

Oleh karena itu, mari bersama-sama menjaga integritas demokrasi, terlibat aktif dalam proses politik, dan memastikan bahwa pemilu ini berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi yang sehat dan berdaya tahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun