Mohon tunggu...
Vinofiyo
Vinofiyo Mohon Tunggu... Lainnya - Buruh negara

Pria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengerikan, Ragam Hantu Versi Minangkabau

5 Juni 2020   08:00 Diperbarui: 5 Juni 2020   08:11 2763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Minangkabau atau sering disebut Minang, adalah sebuah suku bangsa di Indonesia yang memiliki entitas kultural tersendiri yang membedakannya dari suku bangsa yang lain. Salah satu keunikannya adalah sistem matrilineal yang mendasarkan keturunan pada garis ibu. Suku Minang sering juga diidentikkan dengan sekelompok orang atau penduduk yang mendiami wilayah Provinsi Sumatera Barat. 

Sering juga disebut sebagai orang Padang. Anggapan ini sebenarnya kurang tepat karena banyak etnis lain juga mendiami wilayah ini, termasuk etnis China dan India yang sering juga dinamai orang keling. Sedangkan Padang adalah ibukota provinsi Sumatera Barat. Untuk gampangnya kita definisikan saja bahwa orang Minang adalah etnis yang menjunjung adat istiadat Minangkabau.

Wilayah adat Minangkabau lebih besar dari Sumatera Barat. Ia meliputi juga sebahagian Riau, Jambi dan Bengkulu. Orang Minang memiliki jiwa perantau sehingga mereka bisa ditemui di seluruh Indonesia bahkan di luar negeri. Mungkin kalau manusia sudah mulai mendiami planet Mars, maka orang Minang akan merantau kesana dan membuka rumah makan Padang.

Seperti suku lain di Indonesia yang mempercayai adanya hal-hal yang bersifat mistis, maka orang Minang tentu tidak mau ketinggalan. Salah satu isue besar dalam dunia ghaib adalah tentang sosok mahkluk halus yang bersifat jahat dan umumnya digambarkan dalam wujud menyeramkan yang disebut sebagai hantu. Cerita tentang hantu sudah pasti akan membuat anak-anak dan sebahagian orang dewasa akan mengkerut ketakutan. Meski menakutkan namun tetap asyik untuk diceritakan, apalagi kalau waktu berceritanya pada malam hari.

Orang Minang tidak mengenal pocong yang jalannya melompat-lompat. Juga tidak mengenal kuntilanak yang selalu tertawa cekikikan saat senang maupun susah. Apalagi wewe gombel ataupun si manis jembatan Ancol. Kalau ada yang mengetahui dan takut pada hantu jenis tersebut maka itu semata-mata akibat film horor yang banyak diputar di bioskop atau televisi pada tahun 80 an. 

Film horor yang dibintangi aktris Suzanna sebenarnya cukup membuat takut penonton Minang. Namun mereka tetap dianggap hantu impor karena orang Minang punya hantu tersendiri dengan kekhasannya masing-masing.

Hantu atau antu di Minangkabau terdiri atas beberapa jenis dan mungkin tidak akan ditemui di tempat lain. Penjabaran para hantu itu disini bukan untuk menakuti-nakuti, apalagi untuk mengajak pembaca bermistis ria. Hanya sekedar untuk mengabadikan mereka dalam pengetahuan orang Minang, terutama untuk para perantau yang mungkin lebih akrab dengan pocong, wewe gombel, sundel bolong dan sejenisnya. Sekedar supaya tidak lupa dengan budaya Minang, maka berikut adalah hantu-hantu yang dikenal di Minangkabau.

1. Hantu Aru-aru. 

Kalau ada anak-anak yang sudah sore apalagi mendekati maghrib belum juga pulang ke rumah dan masih asyik bermain, maka orang tuanya akan menakuti mereka dengan menyebut hantu aru-aru. Hantu ini dipercaya berdiam di pohon yang tinggi atau rumah kosong. Korban kejahilannya adalah anak-anak yang akan dibawanya masuk ke dalam hutan. 

Anak-anak akan mengikuti hantu aru-aru karena pandangannya telah diubah sehingga melihat pemandangan yang indah atau tempat yang menyenangkan. Setelah sadar maka korbannya sudah berada diatas pohon di tengah hutan dan tidak tahu jalan pulang. Orang tua yang kehilangan anak sejak sore biasanya akan membawa orang sekampung untuk mencarinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun