Mohon tunggu...
Irfan Noer Handoko
Irfan Noer Handoko Mohon Tunggu... Lainnya - Surveyor

Kebetulan suka nulis, itung-itung nyari kesibukan doang, gabut gue soalnya. Hoby: Nonton, Sepedaan, Nulis, Nyanyi, Dengering Podcast, dan Lari Sore.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Bagaimana Mobil Menjadi Penyebab Utama Rusaknya Kehidupan Satwa Liar?

6 Maret 2024   12:00 Diperbarui: 17 Maret 2024   17:21 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Mike Bird: https://www.pexels.com

Manusia yang menjelajah alam dengan mobil emang belum tentu baik bagi penghuni alam liar yang tinggal di sana.

Emang bener manusia pada dasarnya bersifat mengganggu, manusia juga suka banget jalan-jalan pakai mobil buat nge-lihat langsung alam dan satwa liar, tapi kita juga harus sadar bahwa ada tempat-tempat yang sebaiknya kita jaga.

Jadi, ini menjadi suatu dilema, Karna kita nggak bisa asal asalan aja bikin jalan di mana-mana tanpa mikir dampaknya buat hewan-hewan. Tapi di sisi lain, kita juga butuh jalan buat bisa kemana-mana dan nggak tergantung sama satu tempat doang.

Nah, masalahnya di sini, kita masih belum punya kerangka etika yang jelas buat nanggepin masalah ini. Di satu sisi, hewan-hewan butuh bantuan kita biar aman di jalan raya, tapi di sisi lain, kita juga butuh jalan buat melintas ke tempat-tempat yang kita pengen. Di sinilah dilemanya, kita harus cari solusi yang bisa bikin hewan aman tapi juga nggak ganggu aktivitas manusia. Itu tantang yang lagi kita sebagai manusia hadapi.

Photo by eberhard grossgasteiger: https://www.pexels.com
Photo by eberhard grossgasteiger: https://www.pexels.com
Apakah negara-negara selain Amerika Akan Mampu Membangun Jalan Raya yang Ramah Lingkungan?

Oke sejauh ini pembahasan di atas mungkin terfokus hanya pada jalan di Amerika Serikat, akan tetapi masalah ini juga pasti di rasakan oleh semua negara. Apakah negara-negara selain Amerika bakalan belajar untuk tidak mengulangi kesalahan Amerika lagi saat mereka membangun jaringan jalan raya?

Kenyataan nya nggak semua negara di luar Amerika bakal bangun jalan raya yang ramah lingkungan dan ramah untuk satwa liar. Banyak negara di Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Selatan yang punya rencana jalan raya yang katanya bakal nge rusakin alam.

Di negara-negara non-Barat, kita seringkali melihat inovasi yang luar biasa, terutama karena mereka nggak punya jaringan jalan raya yang terkalsifikasi kayak di negara Barat. Contoh keren nya adalah India. Di mana jalan raya baru tersebut melitas melewati suaka harimau. Mereka meninggikan jalan raya berkilo-kilometer di atas pilar-pilar beton-beton raksasa. Jadi alih-alih ada jalan bawah tanah bagi satwa liar, seluruh jalan raya nya malah dibuat berada di atas cagar alam tersebut dan hasilnya hewan-hewan bisa berlarian di tempat itu. Jalan tersebut di rancang untuk lebih sensitif secara ekologis dibandingkan apa pun yang telah Amerika lakukan pada jalan raya mereka.

Di salah satu bab dari buku "Crossings: How Road Ecology Is Shaping the Future of Our Planet" ada satu paragraph yang berlatar di Brasil, Penulis nya tuh cerita tentang kunjungannya ke sebuah taman di sana yang jalannya sengaja dirancang super berkelok-kelok dan berliku-liku.

Jadi, gini ceritanya, di jalan itu ada sumbu X dan Y yang meliuk-liuk gitu. Tujuannya? Tujuannya biar pengemudi harus mengemudi lebih pelan. Supaya mereka bisa lebih aware sama keberadaan satwa liar di sekitar mereka.

Lalu sederhana nya jawaban buat pertanyaan tentang apakah negara-negara selain Amerika bisa bikin jalan raya yang lebih ramah buat satwa liar, jawabannya ya pastinya bisa! Di Brazil, India, dan Kosta Rika, udah terbukti ada beberapa jalan raya yang friendly banget buat satwa liar. Keren banget, kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun