Mohon tunggu...
Irfan Noer Handoko
Irfan Noer Handoko Mohon Tunggu... Lainnya - Surveyor

Kebetulan suka nulis, itung-itung nyari kesibukan doang, gabut gue soalnya. Hoby: Nonton, Sepedaan, Nulis, Nyanyi, Dengering Podcast, dan Lari Sore.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Bagaimana Mobil Menjadi Penyebab Utama Rusaknya Kehidupan Satwa Liar?

6 Maret 2024   12:00 Diperbarui: 17 Maret 2024   17:21 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Mike Bird: https://www.pexels.com

Photo by Magda Ehlers: https://www.pexels.com
Photo by Magda Ehlers: https://www.pexels.com

Polusi Suara

Kebisingan di jalanan itu bukan main pentingnya, terutama buat hewan liar. Pendengaran tuh salah satu indera paling penting buat mereka. Ini sangat-sangat penting buat predator dan mangsa.

Banyak hewan yang tidur dengan mata tertutup, tapi langsung bangun begadang begitu denger suara aneh. Bayangin aja, kalo kalian burung hantu, kalian bakal sangat mebutuhkan pendengaran buat mendeteksi tikus atau binatang kecil lainnya di tengah hutan. Atau kalo semisal kalian itu adalah se-ekor tikus atau mencit yang hidup di tempat yang lebih terisolasi, kalian bakal terus-menerus dengerin langkah kaki rubah atau sayap burung hantu yang sibuk kesana kemari karna mengira banyak ancaman disana. Nah, kebisingan jalan itu menutupi suara-suara penting itu, untuk ber-istirahat atau mencari mangsa.

Ada penelitian klasik yang nunjukin hal ini. Mereka bikin eksperimen jalan "hantu", di mana para peneliti nyetel suara lalu lintas di kawasan hutan tanpa jalan raya di Idaho. Hasilnya? Banyak burung  yang ngindarin kawasan itu, dan buat burung yang tetep ke sana, kondisi tubuhnya jauh lebih down dibanding yang gak keganggu sama kebisingan jalan raya tadi.

Ada hipotesis sederhana kalo mereka gak bisa denger predator yang mau ngejar mereka karena suara lalu lintas yang mengganggu. Jadi, karena mereka gak bisa deteksi predator, mereka jadi harus ngabisin waktu lebih banyak buat cari lokasi predator buat ngindarin wilayah itu. Jadi, alih-alih mereka bergerak buat cari makan, mereka malah sibuk cari lokasi predator dan akhirnya kelaparan.

Selain itu, kebisingan juga bisa bikin stres buat mereka, sama kayak kita manusia. Polusi suara tuh bisa naikin kadar kortisol. Jadi, kebisingan itu gak cuma menggangu buat kita manusia, tapi juga buat hewan-hewan. Polusi suara itu bisa ngebuat tekanan darah sama detak jantung jadi naik, dan akhirnya bisa bikin kita dan hewan-hewan juga rentan dengan penyakit seperti stroke, serangan jantung, dan diabetes. Jadi, polusi suara itu bener-bener ngurangin hidup kita baik itu untuk manusia, maupun hewan.

Satu lagi contoh yang bikin kita sadar pentingnya kebisingan itu adalah pas "Covid". Pas semua lalu lintas dan kebisingan jalan tiba-tiba dihentikan, reaksi hewan-hewan itu keren banget. Studi tentang burung pipit bermahkota putih di Bay Area menunjukkan kalo tanpa kebisingan lalu lintas, nyanyian mereka jadi lebih kompleks dan mereka punya reaksi yang lebih tajam. Kesimpulannya kebisingan itu emang bener-bener penting buat kita mausia dan hewan.

Photo by SCREEN POST: https://www.pexels.com
Photo by SCREEN POST: https://www.pexels.com
Mobil Listrik

Mengenai masalah kebisingan, mobil listrik memang sedang naik daun karena kesenyapannya. Tapi, apakah elektrifikasi armada mobil bisa membawa perubahan besar buat satwa liar? Itu semua tergantung pada seberapa cepat prosesnya.

Di luar sana, kebisingan lalu lintas kebanyakan dari suara ban. Mungkin kalian pernah denger gemeretak ban di trotoar berserta munculnya kantong-kantong udara kecil di jalanan. Jadi, pas kalian nyetir mobil listrik, kalian mungkin cuma denger desisan jalan raya yang dihasilkan oleh ban-ban tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun