Mohon tunggu...
Good Words
Good Words Mohon Tunggu... Penulis - Put Right Man on the Right Place

Pemerhati Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Lima Strategi Menaklukkan Kerja Paruh Waktu

17 September 2021   13:27 Diperbarui: 29 September 2021   11:57 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kerja paruh waktu. Sumber: Pexels via Kompas.com

Membangun Rutinitas yang Transparan

Pekerja paruh waktu yang sukses akan menjaga ritme kecepatan dalam bekerja dengan berbagai cara. Seorang analis keuangan di sebuah perusahaan listrik, misalnya, membagi hari-harinya di kantor, bekerja pada hari Senin, Rabu, dan Jumat. 

Manfaatnya, katanya, adalah bahwa dia tetap berhubungan dengan situasi kerja, dan pikirannya cenderung tidak keluar dari mode kerja. Tetapi profesional lain seperti seorang account executive di sebuah perusahaan minyak besar tetap fokus dengan melakukan hal yang sebaliknya. Dia bekerja Senin sampai Rabu setiap minggu.

Tidak peduli apa jadwal mereka, para profesional paruh waktu yang sukses membangun rutinitas yang transparan bagi rekan kerja dan bos mereka dan membantu mereka memisahkan pekerjaan dan rumah dalam pikiran mereka sendiri. 

Dari sudut pandang perusahaan bahwa sifat rutinitas yang dipilih jauh lebih penting daripada keteraturannya semata. Demikian pula, pekerja paruh waktu yang sukses  harus bisa membatasi rumah dan pekerjaan dengan ritual yang dipersonalisasi, yang sekali lagi berfungsi untuk memperjelas di mana mereka berada.

Menjadi sumber ide, inspirasi, dan inovasi

Sifat khas pekerjaan paruh waktu menjadikan setiap profesional paruh waktu sebagai inovator organisasi, dengan semua risiko yang ditimbulkan oleh inovasi. Dan, seperti halnya investasi berisiko lainnya, posisi paruh waktu sering kali membutuhkan sponsor, seseorang yang dapat memengaruhi cara pandang perusahaan untuk beralih ke pekerjaan paruh waktu.

Tidak ada profil tenaga profesoional yang ideal, itu sebabnya tenaga paruh waktu harus menjadi agen perubahan yang terbiasa menggunakan karisma mereka untuk memengaruhi orang-orang di setiap tingkat perusahaan. Mereka juga cenderung bersimpati pada nasib sesama pekerja paruh waktu karena mereka sendiri juga mencoba menghadapi tantangan pekerjaan paruh waktu.

Membangun Jaringan yang Kuat

Selain membutuhkan mental yang kuat, pekerja paruh waktu juga harus membangun jaringan yang kuat dalam organisasi agar tidak terpinggirkan. Sayangnya, karena jadwal kerja mereka yang padat, para profesional paruh waktu sering kali fokus pada pekerjaan dengan mengesampingkan obrolan ringan di koridor. 

Tidak boleh skeptis dengan lingkungan sekitar. Yvonne, seorang analis keuangan paruh waktu di utilitas listrik. Dia mengatakan bahwa mempertahankan jaringan sosialnya adalah salah satu faktor terbesar dalam kesuksesannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun