Beberapa orang yang bekerja paruh waktu berkeinginan untuk kembali ke kampus untuk mengejar gelas akademik dan yang lain merawat orang tua yang sudah lanjut usia.Â
Justru karena para profesional paruh waktu memiliki motif yang begitu beragam sehingga mereka harus jujur tentang prioritas mereka. Kejelasan seperti itu membuka jalan bagi komunikasi yang terbuka dan jujur, di mana pekerjaan paruh waktu berkembang sangat pesat.
Rata-rata pekerja paruh waktu yang sukses adalah individu yang sebelumnya telah melakukan pekerjaan penuh waktu seperti biasa. Memang, pekerjaan paruh waktu bukanlah rute yang layak bagi siapa saja yang belum menunjukkan keunggulan diri dan memiliki pengalaman bekerja penuh waktu.
Tetapi membuat prioritas baru menjadi lebih transparan, akan membantu para profesional mengungguli posisi paruh waktu seperti yang mereka lakukan ketika mereka bekerja penuh waktu.
Memperkuat Branding Profesionalisme
Sederhananya, alasan utama kebanyakan bos dan rekan kerja menolak kerja paruh waktu adalah karena mereka curiga hal itu akan mengganggu cara kerja secara keseluruhan.Â
Mereka takut pekerjaan tidak akan selesai tepat waktu atau orang lain, yang sudah dalam kapasitas penuh, perlu mengambil tugas paruh waktu yang tidak diinginkan. Kekhawatiran ini wajar.Â
Itulah sebabnya para pekerja paruh waktu yang sukses tidak mengabaikan sekecil apapun tanggung jawab dan berhasil menunjukkan ke-profesionalisme-an mereka. Hal ini penting dilakukan agar klien menaruh kepercayaan yang besar.
Pekerja paruh waktu harus benar-benar menunjukkan bahwa pekerjaan masih diselesaikan dalam kondisi apapun, dengan baik dan tepat waktu. Salah satu cara mendasar mereka melakukan ini adalah dengan membangun aliansi yang kuat dengan rekan-rekan mereka.
Faktanya, pekerja paruh waktu yang sukses selalu melibatkan rekan kerja mereka sebanyak mungkin dalam transisi awal dari status penuh waktu.
Oleh karena itu, pekerja paruh waktu yang sukses berusaha keras untuk meyakinkan rekan kerja bahwa mereka tidak hanya berhak atas hak istimewa. Kadang-kadang, ini mengingatkan orang bahwa meskipun mereka bekerja lebih sedikit, pekerja paruh waktu juga berpenghasilan lebih rendah.