Mohon tunggu...
Good Words
Good Words Mohon Tunggu... Penulis - Put Right Man on the Right Place

Pemerhati Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Waspada! Perundungan Tersembunyi ala Bos Tipe Micromanaging

3 September 2021   22:15 Diperbarui: 4 September 2021   19:02 1785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Photo by Yan Krukov from Pexels

Harry Chambers, penulis My Way or the Highway: The Micromanagement Survival Guide , mendefinisikan enam perilaku khas seorang manajer mikro:

  • Mendikte, mengontrol, dan memanipulasi waktu orang lain. Sementara manajer mikro menjaga waktu mereka sendiri, mereka terkenal tidak menghargai orang lain dengan mengabadikan krisis, salah mengatur rapat, dan mencoba mengelola kalender orang lain.
  • Mengontrol proses bagaimana pekerjaan diselesaikan dengan mengabaikan pengetahuan, pengalaman, dan ide orang lain
  • Menggunakan kekuatan otoritas mereka untuk mengendalikan orang lain
  • Memerlukan pembaruan dan laporan status yang sering dan tidak perlu
  • Proses kemacetan karena membuat semua orang mencari persetujuan mereka sebelum bergerak maju
  • Tidak dapat mendelegasikan; ketika mereka melakukannya, mereka mengarahkan atau menariknya kembali pada tanda pertama masalah

3. Mendevaluasi Keterampilan, Kemampuan, dan Keahlian Karyawan

Kunci penting menjadi seorang atasan adalah mempekerjakan orang yang Anda percayai dan memberi mereka kebebasan untuk memanfaatkan keterampilan dan kemampuan mereka untuk melaksanakan tugas dan membuat keputusan.

Hal terburuk yang dapat dilakukan seorang manajer adalah membuang waktu untuk mengintip dari balik bahu orang lain, memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan atau menunggu sesuatu yang salah.

Hal ini tidak hanya membahayakan pertumbuhan, tetapi juga mencegah orang mengambil risiko, mengajukan pertanyaan, dan berpikir kreatif yang mengurangi inovasi dan menyebabkan kelelahan.

Hanya masalah waktu sebelum karyawan yang paling berbakat dan bersemangat pun mulai mencari di tempat lain.

Sumber: forbes.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun