Mohon tunggu...
Good Words
Good Words Mohon Tunggu... Penulis - Put Right Man on the Right Place

Pemerhati Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sangat Berbahaya, Jika Penetapan New Normal Hanya Andalkan R-Naught (R0)

28 Mei 2020   10:57 Diperbarui: 28 Mei 2020   10:49 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika gegabah tanpa intervensi di hulu penyebarannya, penularan akan kembali tumbuh secara eksponensial dan tak terkendali di gelombang kedua Covid-19. Jika R0 bernilai 2,6 maka 62 persen penduduk harus memiliki herd immunity. Saat ini secara umum R0 Indonesia diangka 2,5 hingga 2,6 artinya new normal akan berjalan jika 62 persen penduduk sudah memiliki herd immunity.

Jika pemerintah tidak ingin menerapkan herd immunity, maka jangan memaksakan pelaksanaan new normal secara terburu-buru. Jika terpaksa new normal, maka semua sektor harus menjalankan protokol baru secara serentak. Jika perkantoran ditetapkan protokol new normal secara ketat, maka di mal, di pasar maupun ditempat umum harus diberikan aturan yang sama dengan protokol yang berbeda.

Terdapat 14 daerah yang sudah memiliki nilai R0 dan Rt dibawah 1 dan harus dipertahankan selama 14 hari berutut-turut. Dari 14 daerah tersebut hanya Aceh dan Bangka Belitung yang sudah hampir menyentuh nol yaitu 0,17 dan 0,12. Sementara itu untuk 12 daerah lainnya, nilai Rt-nya masih dikisaran 0,78-0,96 atau masih mendekati 1. Jika nilai R0 dan Rt belum mendekati nol secara signifikan, sebaiknya pemerintah tidak terburu-buru dengan kondisi new normal.

Di samping itu, per tanggal 26 Mei 2020, Brazil yang merupakan episentrum baru Covid-19 di benua Amerika memiliki nilai R0 sebesar 2,8 artinya rata- rata 1 orang akan menularkan virus kepada 3 orang yang lain. Nilai R0 tersebut tidak berbeda jauh dengan nilai R0 Indonesia saat ini di rentang 2,5 -2,6. Jangan sampai kecerobohan penetapan new normal tanpa mempertimbangkan variabel lain menjadi momok bagi masyarakat Indonesia.

Seperti kata Paul L. Delamater dkk, R0 dan Rt berpotensi besar untuk disalahartikan, disalahwakilkan, dan disalahterapkan. Konstruksi matematika akan tetap bernilai jika digunakan dan diterjemahkan dengan benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun