Mohon tunggu...
Irvania Pramuswari
Irvania Pramuswari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Cogito ergo sum ~Descartes

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Program Manajemen Trainee Terhadap Profesionalitas Karyawan Perusahaan

29 Mei 2021   09:27 Diperbarui: 8 Juni 2021   08:26 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

               Dalam rangka pengembangan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan sebagai “intellectual asset” yang menjadi salah satu kunci  dalam mendukung produktivitas dan keunggulan perusahaan. Dimana pengembangan SDM stratejik merupakan bagian dari tuntutan setiap organisasi untuk menyelaraskan program manajemen trainee dengan strategi organisasi.

Kegiatan trainee melalui pelatihan dan pendidikan merupakan salah satu kunci dalam meningkatkan kualitas suatu SDM (Sumber Daya Manusia) di dalam suatu perusahaan. Pelatihan dan pendidikan adalah suatu metode yang diterapkan di dalam manajemen trainee kepada karyawan maupun manajer yang sekiranya membutuhkan pelatihan dan pendidikan dengan menambah pengetahuan dan meningkatkan keterampilan bekerja, yang nantinya diharapkan bisa kompeten dan profesional di dalam bidangnya sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja maupun kualitas karyawan dan perusahaannya.. 

Adapun penjelasan lebih jauh terkait tujuan dilakukannya kegiatan trainee  adalah  meningkatkan pengetahuan karyawan seperti budaya kerja di perusahaan mapaun kondisi perusahaan hingga pesaing di luar, meningkatkan atau mengupdate kemampuan karyawan dengan situasi di dunia bisnis saat ini. Kemampuan lulusan baru terkadang kurang sesuai dengan kondisi saat ini karena apa yang dipelajari di kelas sudah tidak relevan lagi dengan kondisi di lapangan. Memberikan keterampilan baru agar mereka dapat menangani tugas di bidang yang akan mereka tangani, termasuk masalah operasional. 

Perusahaan memiliki standar dan metode operasi sendiri, sehingga pengetahuan ini harus diberikan kepada karyawan baru agar dapat beradaptasi dengan perusahaan di masa yang akan datang. Lalu trainee juga dapat meningkatkan kemampuan yang sudah dimiliki sesuai bidangnya sehingga dapat sesuai dengan tuntutan. Membantu karyawan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan tuntutan perusahaan juga merupakan hal yang penting.

Proses pelatihan juga memberikan motivasi dan praktek langsung serta cara lain untuk mengenal semua peraturan yang ada di perusahaan. Memberikan orientasi untuk meningkatkan pemahaman karyawan tentang organisasi dan posisinya di perusahaan, serta memahami bakat dan minat setiap orang, sehingga memudahkan manajer untuk menempatkannya berdasarkan kemampuan, bakat, dan minatnya. Dengan cara ini, Anda dapat menemukan orang yang tepat di tempat yang tepat.. Menambah keterampilan lebih dalam bagi karyawan lama agar bisa memberikan keputusan terbaik bisa dilakukan perusahaan pada karyawan yang ingin dipromosikan pada jabatan lain yang lebih tinggi sehingga bisa beradaptasi dengan wewenang barunya.

               Manfaat yang timbul dari manajemen trainee ini juga berdampak pada karyawan maupun perusahaan itu sendiri. Bagi pihak karyawan, mereka akan mendapat pengetahuan dan keterampilan meningkat dan sesuai dengan kebutuhan sehingga karyawan akan lebih percaya diri melakukan tugasnya. Mempersingkat waktu untuk belajar dan beradaptasi sehingga tujuan tercapai lebih cepat dan teroganisisr juga merupakan manfaat dari kegiatan trainee. Berbeda halnya jika tak ada pelatihan maka karyawan akan belajar secara perlahan karena tidak ada target atau tujuan pembelajaran.

               Sedangkan, bagi perusahaan akan berdampak dalam meningkatkan produktivitas perusahaan. Karyawan yang lebih terampil akan meningkatkan produktivitas mereka. Karyawan yang terampil termasuk dalam modal perusahaan. Lalu poin berikutnya adalah menekan biaya operasional. Karyawan yang terampil dapat mengurangi kesalahan dan menyelesaikan tugas lebih cepat, sehingga mengurangi biaya operasi yang tidak perlu. Ilmu manajemen semacam ini meningkatkan kualitas kerja, sehingga mempengaruhi pertumbuhan penjualan dan keuntungan perusahaan.

Lalu, apa langkah pertama yang paling penting untuk dapat memulai pelatihan dan pengembangan ?

               Dengan cara mengidentifikasikan pelatihan apa yang benar-benar dibutuhkan dan apakah pelatihan tersebut dapat secara langsung ataupun tidak langsung berkontribusi terhadap pencapai tujuan organisasi. Proses mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan inilah yang biasanya disebut dengan Analisis Kebutuhan Pelatihan dimana merupakan sistematis untuk memahami kebutuhan dan persyaratan pelatihan. Dengan melakukan analisis kebutuhan pelatihan, manajemen dapat menggunakan sumber daya pelatihan dengan lebih baik dan tepat.

               Pada dasarnya, terdapat 3 jenis utama Analisis Kebutuhan Pelatihan atau (Training Needs Analysis/TNA) berdasarkan tingkatannya. Ketiga jenis Analisis Kebutuhan Pelatihan ini diantaranya adalah Individual Analysis (Analisis Individu), Task Analysis atau Work Analysis (Analisis Tugas atau Analisis Pekerjaan) dan Organizational Analysis (Analisis Organisasi).

1.   Analisis Individu (Individual Analysis)

Analisis individu adalah sebuah analisis yang dimana analisis ini berfokus kepada orang itu sendiri yang mana melibatkan orang-orang yang sekiranya perlu diberi pelatihan di bidang tertentu sehingga diharapkan dapat memberikan kinerja yang lebih baik dan dapat mengatasi segala permasalahan yang akan datang. Analisis ini dapat dilakukan dengan cara kuesioner,survey,wawancara,dan lain-lain

2.   Analisis Tugas (Task Analysis)

Analisis ini sering disebut dengan job analysis. Analisis Yang dimana menentukan tugas utama dan tingkat keterampilan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. Seorang manajemen harus tau dan paham dengan keterampilan apa yang dibutuhkan sehingga dapat memberikan pelatihan yang terbaik bagi para karyawan.  Jadi intinya analisis tugas akan Menjadi standar bagi setiap orang karena akan fokus terhadap tugas yang harus dikuasai dan dipahami

3.   Analisis Organisasi (Organizational Analysis)

Analisis organisasi adalah analisis yang berfokus ke dalam organisasi atu perusahaan dalam memprediksi setiap kegiatan bisnis di masa depan. Analisis ini memberikan pelatihan kepada bawahan dalam memahami dan menjalankan visi dan misi organisasi atau perusahaan, tujuan, serta pencapaian yang ingin dicapai.

              Ada beberapa jenis pelatihan yang dapat kita gunakan untuk melibatkan seorang karyawan. Jenis ini biasanya digunakan di semua langkah dalam proses pelatihan (orientasi, in-house, mentorship, dan pelatihan eksternal). Pelatihan yang digunakan bergantung pada jumlah sumber daya yang tersedia untuk pelatihan, jenis perusahaan, dan prioritas yang diberikan perusahaan pada pelatihan. Beberapa jenis pelatihan dalam manajemen trainee adalah :

  • Pelatihan Teknis atau Teknologi

Pelatihan teknis atau teknologi adalah pelatihan yang dimana para karyawan akan diberi pelatihan dan pengetahuan yang berkaitan dengan teknologi di dalam pekerjaan. Kita ambil contoh restoran. Sejak adanya pemesanan online, mungkin sebagian restoran mengubah yang semula hanya melayani offline berubah menjadi offline dan online. Disitu lah para karyawan akan diberikan pelatihan bagaimana cara menggunakan aplikasinya seperti: melihat pesanan, jumlah pemesan, cara melakukan pembayaran, dan lain-lain itu harus dipahami oleh semua karyawan. Sehingga dapat mengimbangi antara konsumen offline dengan konsumen online saat melayani secara bersamaan.

  • Pelatihan Berkualitas

Pelatihan berkualitas biasanya diberikan kepada karyawan yang berada di dalam perusahaan yang menghasilkan produk. Karyawan yang diberi pelatihan harus dapat mengetahui, mencegah atau mendeteksi suatu produk yang dinilai tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan.

  • Pelatihan Keterampilan

Pelatihan keterampilan adalah sebuah pelatihan yang dimana para pegawai akan diminta menguasai suatu keterampilan yang sesuai dengan bidangnya. Kita ambil contoh customer care atau call center. Seorang customer care, harus dapat menangani keluhan-keluhan dari konsumen, memberikan solusi dari keluhan yang disampaikan oleh konsumen, dapat menenangkan konsumen agar tidak emosi, dll

  • Pelatihan Soft Skills

Pelatihan soft skill sering sekali dikaitkan dengan komunikasi, kepribadian, sosial,maupun kebiasaan pegawai dalam melakukan hubungan sosial dengan orang lain. Pelatihan ini mengajarkan bagaimana kita memotivasi orang, menjalin hubungan baik, serta bagaimana menerapkan etika yang baik.

  • Pelatihan Tim  adalah pelatihan yang dimana dikhususkan kepada sebuah kelompok yang sudah dibentuk dengan harapan dapat memecahkan masalah, pengambil keputusan yang tepat, dan bekerja sama secara tim atau berkelompok.
  • Pelatihan Manajerial Pelatihan ini biasanya ditunjukkan kepada calon manajer yang menghabiskan seluruh waktunya demi organisasi atau perusahaan. Untuk pelatihannya, calon manajer ini akan dilatih secara online (teknis atau lain sebagainya) dan offline (kepemimpinan).
  • Pelatihan Keselamatan adalah salah satu pelatihan yang penting diberikan oleh suatu perusahaan kepada semua pegawai dalam mengurusi keamanan dan keselamatan kerja para pegawai. Karena dikhawatirkan, saat melakukan pekerjaan, kemungkinan terburuknya akan mengalami kecelakaan kerja yang membuat perusahaan harua membayar asuransi ketenagakerjaan dan biaya kesehatan pegawai yang terkena kecelakaan. Pelatihan keselamatan yang diberikan dapat berupa: Pertolongan pertama, Pakaian keselamatan, Kesigapan saat terjadi kecelakaan kerja, Mengecek keamanan suatu peralatan.

Lalu bagaimana pengaruh trainee terhadap karyawan?

menjawab pertanyaan tersebut. terdapat 3 jenis pengaruh yakni;

1. Pengaruh trainee secara kognitif

ialah pengaruh yang terjadi kepada karyawan dalam mempelajari keterampilan atau konsep baru, memahami apa yang terjadi di lingkungan maupun di sekitarnya, dan juga kemampuan daya ingat untuk memecahkan segala permasalahan.

2. Pengaruh trainee secara afektif

ialah pengaruh yang terjadi karyawan dengan mengalami perubahan terhadap tingkah laku  dan etika.

3. Pengaruh trainee secara psikomotorik 

ialah pengaruh dimana karyawan menerapkan atau mempraktekkannya langsung hasil kognitif dan afektif yang diperolehnya.

    

Setelah melakukan pelatihan adapun manfaat yang akan diperoleh baik bagi perusahaan, manajer, ataupun bagi karyawan adalah:

1. Manfaat bagi perusahaan

  

              Terkait dengan tema yang berjudul manajemen training  Mahasiswa semester 4B STIAMAK Barunawati Surabaya melalui diskusi online pada (26/5/2021), membagikan opininya mengenai pengaruh program manajemen terhadap profesionalitas karyawan perusahaan. Berikut penjelasannya :

              Dalam menjawab pertanyaan “Apakah dengan mengikuti program training seseorang dapat dikatakan profesional? Apa indikator suatu training dapat dikatakan berhasil?” Mahasiswa semester 4B STIAMAK barunawati  Surabaya menjelaskan bahwa training yang merupakan bagian dari pendidikan dan pelatihan dari perusahaan untuk karyawannya dapat dikatakan berpengaruh. Tetapi, untuk mengetahui terjadi tidaknya transformasi karyawan maka hendaknya perusahaan mengadakan suatu evaluasi setelah pelaksanaan program manajemen training. Jika setelah pelatihan tersebut terjadi proses transformasi seperti pada indikator keberhasilan dari training yaitu; adanya peningkatan kemampuan dalam melaksanakan suatu tugas dan adanya perubahan perilaku yang tercermin dalam sikap, disiplin dan serta etos kerja, serta dibuktikan dengan sertifikasi yang sah dari lembaga penyelenggara program training maka kegiatan training yang sudah dilakukan bisa dianggap berhasil.

             Lalu sebaliknya meski seorang telah melakukan program training pun bisa dikatakan tidak profesional. Karena beberapa hal yang mungkin dapat menyebabkan seorang karyawan tidak mengalami proses transformasi setelah mengikuti training yakni; mentor yang kurang profesional, materi yang kurang jelas, atau bahkan dari individu itu sendiri alias kurang mampu memahami apa yang telah disampaikan oleh mentor saat training yang menyebabkan kurangnya kecakapan dan keterampilan individu di dunia bekerja. Meski individu telah mendapat pengakuan berupa sertifikasi, jika tidak cakap & trampil didunia kerja maka akan menjadi sia - sia belaka.

Jadi,  begitu ya viewers pendapat kami mengenai manajemen training ini. Lalu untuk kamu sendiri bagaimana, nih?

Untuk menambah pengetahuan mengenai manajemen training, yuk sharing bersama dengan tuangkan pendapat kalian di kolom komentar. Dan jangan lupa klik nilai ya. Terima kasih.

Ditulis Oleh Mahasiswa semester 4B STIAMAK Barunawati Surabaya.

Referensi

satu, dua, tiga, empat, lima, enam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun