Mohon tunggu...
Irvan Eleven
Irvan Eleven Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Siklus Korupsi!

31 Desember 2018   07:24 Diperbarui: 31 Desember 2018   07:53 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fan biasanya banyak memunculkan sandiwara yang terkesan bodoh dan lucu bahkan tak masuk di rasio masyarakat umum. Ini tidak lain hanya untuk mengalihkan perhatian masyarakat agar tak begitu tampak aksi para koruptor ini. Begitu mirisnya birokrasi kita, yang seakan begitu mudahnya untuk mencapai tujuan politik hanya dengan bermodalkan mental berani untuk meminjam modal sana-sini untuk di jadikan modal dalam berpolitik. 

Sudah dapat membeli sebgian suara rakuat atau bahkan sampai mayoritas suara yang menyebabkan paslon ini bisa menang. Siklus ini sudah berlangsung dalam jangka tidak sebentar. Seiring berjalannya waktu kecerdikan para paslon dalam memanfaatkan celah yang sudah diketahui di depan mata. Sayangnyanini tak diimbangi oleh kecerdasan masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya atau suaranya demi memajukan negara kita tercinta ini.

Masyarakat harus pitar dan jeli dalam menentukan hak pilihnya. Sedikit banyak harus mrngetahui background para paslon yang akan berkompetisi. Mulai dari perjalanan hidupnya, keahliannya,  sosok figurnya dan sisi-sisi yang lain yang tak begitu kalah pentingnya. Jangan hanya termakan oleh bujuk rayu dan ajakan dalam bentuk berjuang (beras, baju dan uang)  semata. 

Harus memilih fdengan hati nurani dan mulailah memikirkan nasib negara ini kedepannya. Tanamkan prinsip "suara mu dapat menentukan maju mundurnya negara ini". Dengan begitu masyarakat lebih berhati-hati di dalam menentukan pilihannya. Dan semoga birokasi kita semakin baik kedepannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun