Mohon tunggu...
irvando De Leste
irvando De Leste Mohon Tunggu... Ilustrator - I like comic, illustration, cartoons, and else

Hy There! My Name is Irvando. Di sini saya akan mengajak kalian untuk berimajinasi sesuai kesukaan di bidang kalian

Selanjutnya

Tutup

Financial

Halal Tidaknya Sistem Investasi bagi Investasi Online

12 November 2021   15:38 Diperbarui: 12 November 2021   16:00 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Dr. Ir. Vina Serevina M.M. dan Irvando ilzha de L -- Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Jakarta 2021

Pada zaman sekarang ini terutama pada zaman digital ini sudah banyak cara untuk menghasilkan penghasilan tambahan untuk menambah penghasilan dalam memenuhi kebutuhan. 

Salah satu cara yang banyak ditawarkan orang adalah dengan melakukan investasi. Investasi adalah suatu kegiatan menanamkan modal, baik langsung maupun tidak, dengan harapan pada waktu nanti pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modal tersebut. 

Berdasarkan penjelasan tersebut mengenai investasi maka dapat dikatakan bahwa manfaat yang diharapkan adalah untungnya hasil daripada modal yang kita tanam. Berdasarkan tulisan ini, diharapkan mememiliki tujuan untuk memberikan edukasi bagi kalangan muda terkait bijaknya melakukan investasi.

Investasi yang paling sederhana adalah dengan cara memberikan sebagian harta kita kepada orang yang sedang memulai untuk bisnis. Seperti contoh ada seseorang yang membutuhkan biaya untuk memodali sebuah usaha yang baru dirintis sebesar 50 juta rupiah. 

Maka apabila ingin mengajuikan kepada investor, maka sang investor harus mengetahui strategi bisnis yang dibawa oleh sang pemohon. Apabila suatu usaha sesuai harapan yang diminta maka investasi bisa dibilang sukses dan investor menjadi tertarik untuk menanam modal kepada orang tersebut.

Di era serba teknologi ini sudah banyak sistem investasi yang ditawarkan melalui sebuah aplikasi. Sebenarnya dibalik ini semua terdapat beberapa kelebihan maupun kelemaham di dalamnya sheingga membuat seseorang menjadi harus berpikir dua kali dalam melakukan investasi melalui sebuah aplikasi. Beberapa kelebihan investasi digital adalah: 

Harganya transparan (artinya dia menunjukkan berapakah harga investasinya), Harga investasi yang up to date, Transaksi yang nyaman karena menggunakan aplikasi atau hanya melalui genggaman HP saja, dapat dicetak dalam bentuk fisik (S&K), bisa dibagikan ke orang terdekat dan masih banyak lagi keuntungan lainnya.

Tapi saking banyaknya keuntungan cara investasi secara online ini tidak dipungkiri juga kalau ada juga kelemahannya yang menjadi pertimbangan para penggunanya, terutama buat kalian yang masih pemula. 

Berikut beberapa kekurangan daripada menggunakan investasi online: penyimpanannya tidak bisa dipegang secara fisik, hanya dapat melihat jumlah simpanan dalam bentuk digital, terdapat keraguan dan lain sebagainya.

Mungkin di antara kalian sudah tidak asing dengan salah satu aplikasi investasi online yang mana sistemnya adalah dimana kita hanya melakukan investasi ke dalam aplikasi tersebut kemudian kita hanya bermain "grafik" kemudian apabila grafiknya bagus maka kita bisa menarik dollar untuk kita. 

Namun terkait sistem ini kamu sebagai pemula harus siap untuk mempelajari seluk-beluk daripada aplikasi tersebut. Janganlah menjadi pemula yang hanya ikut-ikutan saja tetapi tidak mau mempelajari sistem yang ada. Yang ada hanyalah komplain yang berketerusan dikarenakan tidak mau mempelajari sistem investasi online tersebut.

Lalu bagaimanakah investasi menurut islam itu? Investasi dalam Islam jelas dibolehkan. Islam juga mendukung umatnya untuk memiliki kemerdekaan dalam hal keuangan, termasuk dengan investasi. 

Dalam Islam, investasi disebut mudharabah, yakni menyerahkan sejumlah modal kepada orang yang 'berdagang', sehingga si investor mendapat bagi hasil dari keuntungan. 

Pembeda utama investasi konvensional dan investasi syariah terletak pada pembagian keuntungan atau bagi hasil. Pada investasi konvensional, biasanya ada bunga yang besarannya diatur sepihak oleh pengelola dana. Sementara investasi dalam Islam menerapkan konsep bagi hasil atau nisbah. Dengan begitu, baik perusahaan atau nasabah saling menanggung risiko yang ada.

Ulama pun sepakat bahwa sistem penanaman modal ini dibolehkan. Dasar hukumnya adalah ijma', kesepakatan ulama dalam menetapkan sebuah hukum di dalam agama. 

Tentu tetap didasarkan pada Al-Quran dan hadist dalam memandang suatu masalah, termasuk soal investasi dalam Islam ini. Investasi dalam Islam mengenal pembagian keuntungan yang sesuai dengan syariat. Persentase keuntungan dibagikan secara merata, termasuk juga kerugian. Artinya, investasi dalam Islam berarti saling berbagi risiko kerugian dan keuntungan.

Supaya sistem investasi dianggap halal menurut islam maka ada beberapa perkara yang harus dihindari agar investasi bisa dibilang halal:

1. Hindari Riba

Riba bisa dibilang sebagai mengambil nilai tambah dari hasil jual beli atau pinjam meminjam yang dilakukan secara kebathilan. Atau riba ini bisa dibilang sebagai bunga. Maka untuk bisa merasakan halal maka hindari riiba itu.

2. Hindari Gharar

Gharar artinya keragu-raguan. Dalam melakukan jual beli, hendaknya berusaha untuk menghindari prinsip keragu-raguan ini. Terutama pada sistem investasi online yang sedang marak sekarang ini sangat banyak keraguan di dalamnya yaitu seperti hilangnya uang yang kita investasi pada aplikasi tersebut.

3. Hindari Maisir

Maisir artinya perjudian. Apabnila setiap peserta investasi merasa dirugikan karena adanya satu orang yang diuntungkan, maka sistem investasi ini terbilang haram.

Jadi, bagaimanakah sistem investasi yang nyaman, menguntungkan, dipercaya, dan juga dibenarkan dalam islam. Sudah sepatutnya untuk bisa memberikan kepercayaan kepada penggunanya kalau apapun yang dititipkan kepada kita merupakan uang orang dan diharapkan setelah diputar uangnya maka pemiliki investasi tersebut akan merasakan manfaat yang lebih dari uang yang dia investasikan tersebut.

Oleh karena itu, maka dapat kesimpulan bahwa untuk bisa memilih aplikasi yang dipercaya, kita harus melihar kepada keterangan pada aplikasi yang akan kita gunakan. Apakah aplikasi ini sudah terdaftar di OJK atau kepengawasan keuangan lainnya supaya investasi yang kita ajukan ini sesuai harapan dan menjadi sesuatu yang akan dipercaya oleh orang banyak

Untuk kaum muslimin, investasi yang baik adalah dengan cara memperbanyak shadaqoh. Perbanyak shadaqoh akan membuat kita diberikan balasan rezeki yang berlimpah ruah oleh Alah SWT. Maka pembanyaklah shadaqoh walaupun berapa perak saja supaya kita tergolong orang-orang yang mensyukuri nikmat yang Allah berikan.

Daftar Pusaka:

Pardiansyah, Elif. 2017. Investasi dalam Perspektif Ekonomi Islam: Pendekatan Teoritis dan Empiris. Jakarta. Economica

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun