Sehingga berbagi kebahagiaan melalui menyantuni orang/keluarga yang memang sangat membutuhkan merupakan salah satu cerminan kepedulian kita kepada sesama, sekaligus mengangkat harkat martabat khususnya keluarga yang tidak lebih dari kita dan menunjukkan bahwa ada yang peduli dengan kehidupan mereka. Saya yakin tidak semua keluarga yang kekurangan mengharapkan kita untuk selalu menyantuni dan mengharapkan uluran tangan dari saudaranya yang kaya setiap saat mereka membutuhkan, namun sedikit perhatian yang kita berikan sudah lebih cari cukup bagi mereka sebagai suatu ungkapan harapan, bahwa mereka masih mendapat perhatian dari orang lain sehingga menambah semangat mereka dalam menjalani kehidupan. Bisa kita bayangkan bahwa setetes air yang diberikan kepada seorang pengembara ditengah gurun pasir yang tandus, bisa memberi dia harapan dan semangat untuk hidup selama ratusan ribu langkah kedepannya. Kembali kita diingatkan bahwa tidak selamanya terhitunga dari jumlah namun apa dampak yang diberikan
Kebahagiaan yang tak terkira.
Kebahagiaan pada dasarnya merupakan ungkapan emosional dari setiap orang.Â
Kebahagiaan itu tidak dapat dibeli dengan uang maupun diucapkan dengan serangkaian kata-kata indah yang penuh pujian. Kebahagiaan itu tentang rasa, dimana suatu keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan kecukupan hingga kesenangan, cinta, kepuasan, kenikmatan, atau kegembiraan yang luar biasa.
Mari selalu menyerukan untuk berbagi, memberi dan menyantuni karena itu adalah sumber kebahagiaan kepada sesama, saudara, keluarga dan orang-orang disekitar kita agar kehidupan yang lebih baik selalu didapatkan dan masa depan selalu penuh dengan harapan.
Kebahagiaan adalah destinasi impian seluruh manusia.
Terima kasih dan mari tetap bahagia..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H