Mohon tunggu...
Humaniora

Menolak Lupa 15 Oktober(?)

15 Oktober 2016   10:24 Diperbarui: 15 Oktober 2016   10:33 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 Di tengah sederetan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia, para pejuang lingkungan hidup juga menyuarakan aspirasinya agar masyarakat Indonesia menghormati hak asasi binatang, melindungi hak hidup binatang.

Dunia internasional juga menunjukkan perhatian terhadap perlindungan hak hidup binatang seperti sudah banyaknya lembaga non-profit yang saya sebutkan di paragraf atas yang memerjuangkan hak hewan. Terbukti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menetapkan salah satu hari yakni tanggal 15 Oktober sebagai hari Hak Asasi Hewan. Melindungi hak asasi manusia sangat penting dilakukan oleh semua orang tetapi melindungi hak hidup binatang juga penting.

Masalahnya....

Perlakuan manusia terhadap hewan telah menyebabkan kepunahan pada beberapa spesies binatang di muka bumi. Salah satu contohnya adalah di Bali. Sejarah mencatat, di Bali pernah hidup Panthera Tigris Balica atau Harimau Bali, salah satu dari tiga sub-spesies harimau di Indonesia bersama dengan Harimau Jawa yang telah punah dan Harimau Sumatera yang kini juga terancam punah.

27 September 1937 adalah Hari di mana Harimau Bali Punah karena kehilangan habitat dan perburuan. Masyarakat Bali menamainya Samong dan merupakan kekayaan hayati Bali yang tak ternilai harganya. Samong adalah harimau terkecil di dunia dan hanya terdapat di Bali. Samong jantan beratnya antara 90 sampai 100 kilogram sedangkan samong betina beratnya antara 65 sampai 80 kilogram. Harimau Bali terakhir yang diambil gambarnya adalah yang ditembak mati tahun 1925 di Sumbar Kima Bali Barat.

Begitu banyak ketidakmoralan yang telah manusia lakukan kepada hewan. Tetapi, ada satu lagi bentuk ketidakmoralan kepada hewan yang jarang kita sadari meski ini masih tergolong rendah.

Pernah melihat kucing? Coba di antara kita siapa yang setiap ada kucing mendekat lalu diberi makan? Hmm…boro-boro memberi makan mungkin di antara kita malah seringnya mengusir atau menendang kucing itu. Bukankah kucing juga termasuk hewan?

Selain itu, tidak hanya kucing, contoh lain adalah siapa di antara kita yang menjadikan burung sebagai hewan peliharaan di Rumah? Tolong yang pria jangan negatif thinking terlebih dahulu. Nggak ada alasan kita melihara burung untuk tujuan sosial. Burung habitatnya di luar masbro bukan dikurung di kandang.

Soal burung, lagi-lagi, mereka nggak perlu kita rawat dan kasih makan dengan cara dikurung dalam kandang kalau hanya sekedar sebagai hobi untuk menikmati bulu indah dan nyanyian merdunya. Burung default-nya pergi pagi mencari makan, saat sore dia sudah dalam posisi kenyang.

Ngomong-ngomong semua hewan itu termasuk dilindungi loh. Walau tidak dilindungi secara hukum, tapi Tuhan adalah pelindung hewan itu. Ketika kita menyakiti hewan maka sama saja kita menyakiti penciptanya.

Kita tidak perlu mengirimkan donasi untuk membantu lembaga non-profit itu untuk terus menyuarakan hak para hewan di luar sana walau jika kita memiliki rejeki berlebih kita patut mendonasikan. Tapi yang lebih penting adalah memulai dengan aksi nyata yang ada di lingkungan kita. Apa salah satunya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun