Mohon tunggu...
Irfan Abu Musa
Irfan Abu Musa Mohon Tunggu... Guru - Ayah seorang anak adopsi dan pengasuh rumah tahfidz

Agen pulsa dahulu, pernah jadi jurnalis, sekarang jadi agen perubahan mengasuh rumah tahfidz. Menyukai internet marketing, copy writing, dan kopi hitam.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Guntur di Antara Mega dan KPK

29 Januari 2015   01:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:11 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1422443352617024745

Saat KPK dan Partai Moncong Putih berselisih, saya teringat nama Guntur itu. Guntur seakan menjadi korelasi antara trah Sukarno dan KPK.

Guntur sang kakak tertua. Selalu ada di pihak Mega. Pasalnya dia menitipkan Puti, putrinya yang cantik menjadi petugas partai. Guntur tak seperti adik-adiknya, Sukmawati dan Rachmawati yang selalu berseberangan dengan Mega.

Namun ada Guntur yang lain. Yang bisa menghardik, dijadikan ancaman bagi Mega dan kroninya. Seorang Abraham Samad dengan cekatan memanfaatkan kekuatan Guntur itu untuk menekan.

Saya belum bisa meneropong ujung cerita ini seperti apa. Namun satu yang perlu dipastikan. Pemberantasan korupsi tetap harus didukung. Ada atau tiada Samad dan KPK.

Foto: Jalan Guntur saya ambil saat berhenti di lampu merah. Sebelokan dari kantor tempat saya bekerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun