Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pekan Sial Mohamed Salah

13 Maret 2023   15:56 Diperbarui: 13 Maret 2023   16:15 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mohamed Salah, usai gagal melakukan penalti ke gawang Bournemouth (11 Maret 2023). (Sumber: Charlie Crowhurst/Getty Images)

Kalaulah mungkin, pekan ke-27 Premier League Inggris 2022-23 ingin dilupakan saja oleh Mohamed Salah. Soalnya, pada pekan itu, beruntun kesialan terjadi tidak hanya pada klubnya, Liverpool, namun juga pada dirinya.

Pekan sebelumnya, Liverpool menang besar 7-0 atas Manchester United. Sesaat, ada harapan bahwa Liverpool mulai bamgkit dan akan bisa menembus empat besar liga. Karena itu, para pemain Liverpool penuh percaya diri ketika bertandang ke markas Bournemouth, Stadion Vitality, pada 11 Maret lalu.

Kemenangan sudah membayang. Maklum saja, pada pertemuan pertama musim ini, akhir Agustus tahun lalu, Liverpool meremukkan Bournemouth dengan skor 9-0! Dengan hasil itu, manajer Bournemouth, Scott Parker, harus dipecat.

Tapi, ketika pertandingan memasuki menit ke-28, pasukan Juergen Klopp malah tertinggal. Gol dari kaki kanan gelandang Bournemouth asal Denmark, Philip Billing, membuat klub itu unggul sementara.

Masuk babak kedua...lepas 60 menit, pemain Bournemouth melakukan handball dan Liverpool mendapat tendangan penalti dari titik 12 pas. Tapi, hadiah penalti itu didapat setelah para pemain Liverpool di bawah pimpinan kapten Jordan Henderson "membujuk" wasit John Brooks, yang agaknya tidak melihat adanya tangan menyentuh bola.

Setelah berkonsultasi dengan asisten wasit video, akhirnya wasit Brooks menunjuk titik putih, sepakat kalau Liverpool memang berhak mendapat tendangan penalti.

Salah bertugas untuk melakukan tendangan kehormatan. Bukan hal yang susah semestinya. Salah menendang bola dengan kaki kiri, berharap trayek bola melengkung dan masuk gawang. Ternyata, bola sepak sedang tak ingin melengkung, ia ingin lurus saja. Akibatnya gawang kiper Neto masih tetap perawan hingga akhir pertandingan itu.

Liverpool kalah 0-1. Mungkin ada rasa sedih, namun yang dominan adalah perasaan heran. Bisa-bisanya Liverpool kalah dari sebuah klub yang ada di zona degradasi.

Namun, pekan yang dijalani Salah belum selesai. Dari buruk berganti menjadi buruk sekali. Menurut situs Mesir, Al Ahram, kurang dari 24 jam setelah laga itu, vilanya di Kairo, Mesir, dibobol perampok. Saat itu, keponakan Salah pulang dari bepergian dan mendapati vila yang ditinggalinya dalam posisi mencurigakan ketika ia melihat salah satu jendelanya terbuka.

Polisi segera datang dan mengkonfirmasi bahwa vila itu memang benar-benar dirampok, setelah melihat barang-barang yang berantakan. Tidak disebut apa saja yang hilang dari vila milik Salah itu, hanya disebut barang yang hilang adalah beberapa peralatan elektronik.

Satu lagi, muncul banyak berita yang isinya adalah Klopp diberi tahu untuk menjual Salah saja. Uang hasil penjualan Salah bisa dipakai untuk mendatangkan pemain-pemain baru, membangun kembali tim pada musim depan. Itu menurut pendapat eks pemain Liverpool, John Aldridge.

Kontrak Salah di Liverpool baru akan berakhir pada Juni 2025. Gajinya per pekan sekitar 350 ribu pound. Pemain berusia 30 tahun itu saat ini, menurut Transfermarkt, memiliki market value sebesar 80 juta euro.

Oh, ada satu lagi. Di dunia Fantasy Premier League, (adakah Kompasianer yang punya tim di sini?), Salah juga mencatatkan rekor fantastis. Untuk pertama kalinya, Salah mendapat nilai 0 alias nol! Padahal, banyak manajer FPL yang memasukkan namanya ke dalam tim mereka, berkat penampilan Salah saat melawan Manchester United.

Ternyata, semua kecelik! Salah tidak mendapat poin berkat gagal penalti. Jadi, di FPL, setiap pemain akan mendapat 1 poin untuk bermain selama 45 menit. Salah bermain 90 menit, jadi dia mendapat 2 poin. Sayangnya, gagal penalti diganjar poin minus 2. Jadi, impas. Poin Salah habis.

Ini pertama kalinya Salah tak mendapat poin di FPL sejak ia pindah ke Liverpool pada Juli 2017.

Untung saja, saya tak tergiur untuk menjadikan Salah sebagai salah satu pemain. Apalagi menjadikannya kapten tim saya. Dengan status kapten di FPL, seorang pemain akan mendapat nilai ganda dari berapa pun poin asli yang didapatnya. Poin ganda nol buat apa?

Ah, semoga saja Salah bisa kembali bersinar pada laga-laga selanjutnya. Entah kenapa, setiap kali Salah bermain buruk, seringnya Liverpool ikut sumblep juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun