Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Stik Kepiting, Kepiting Imitasi yang Terbuat dari Ikan

9 Maret 2023   13:46 Diperbarui: 11 Maret 2023   10:52 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya, kepiting imitasi mengandung 6,41 gram protein per sajian. Sepertinya angka itu sudah banyak, namun tidak demikian ketika dibandingkan dengan yang berikut ini: Pollock 12 gram, kepiting 16,3 gram, dan salmon 19,8 gram protein per sajian. Angka-angka itu membuat kandungan protein krab menjadi tak ada apa-apanya.

Lalu, kepiting imitasi mengandung 15,4 gram karbohidrat per sajian dan 5,1 gram gula. Sementara ikan yang asli tidak mengandung karbohidrat dan gula.

Kepiting asli juga mengandung banyak vitamin dan mineral penting, seperti vitamin C, asam folat, magnesium, vitamin B12, zinc, dan selenium. Kepiting imitasi juga mengandung beberapa nutrien itu, namun dalam jumlah yang jauh lebih sedikit.

Seperti halnya makanan laut lainnya, kepiting, yang asli, juga kaya akan asam lemak omega-3, dengan 351 mg per sajian. Ikan pollock mengandung 281 mg, sementara krab hanya 31 mg per sajian.

Bagusnya, jika Anda khawatir akan kandungan merkuri di dalam ikan, maka kepiting, asli dan imitasi, aman untuk disantap. Keduanya mengandung sangat sedikit merkuri.

Sisi positif lainnya, dengan mahalnya harga kepiting asli, maka kepiting imitasi bisa menjadi pilihan alternatif. Tapi, tentu saja tidak dianjurkan untuk menyantap krab sering-sering, bisa-bisa malah kurang gizi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun