Polisi mengumpulkan orang-orang miskin di stasiun kereta api dan mengakibatkan kematian 2.000 laki-laki melalui prosedur vasektomi itu.
Sterilisasi paksa itu berakhir ketika Indira Gandhi kalah pemilu. Meski brutal, namun kampanye itu kurang menyeluruh dan gagal mengurangi jumlah kelahiran di India. Memang, ada penurunan fertilitas di India, namun tak secepat Cina.
Dengan median usia pekerja di India saat ini adalah 28 tahun dan semakin bertambahnya populasi usia pekerja, maka India sekarang punya kesempatan untuk mengambil keuntungan untuk melewati Cina.
Ekonomi India baru saja melewati United Kingdom sebagai lima besar di dunia. India akan menduduki peringkat ke-3 pada 2029, demikian menurut prediksi dari State Bank of India.
Selain itu, kemakmuran India juga bergantung pada produktivitas penduduk usia muda, yang tidak sebanyak Cina.Â
Kurang dari setengah orang dewasa India memiliki kerja, bandingkan dengan dua pertiga di Cina. Orang Cina berusia 25 dan lebih rata-rata memiliki 1,5 tahun masa sekolah lebih lama dibanding orang India berusia sama.
Meski demikian, itu tidak bisa menghindarkan Cina dari penurunan jumlah penduduk yang mereka rancang.Â
Pemerintah Cina menghentikan kebijakan satu anak pada 2016 dan melepas semua pembatasan jumlah anak pada 2021. Namun, angka kelahiran terus menurun. Kebijakan zero-covid juga membuat orang Cina semakin enggan memiliki anak.
Usia pensiun di Cina adalah 54 tahun dan pemerintah berusaha untuk menaikkan batas itu, namun selalu mendapat pertentangan. Pensiun usia 54 tahun itu adalah yang terendah di dunia. Sebagian besar dana pensiun akan habis pada 2035.
Tapi, tidak ada yang lebih menyebalkan untuk Cina dibanding menyaksikan India bangkit melebihi mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H