Curiosity lantas melanjutkan perjalanan ke gunung berapi tetangga, Aeolis Mons atau Mount Sharp, memeriksa setiap penampakan geologi di tiap lapisannya.
Pada 2018, Curiosity menemukan molekul organisme kompleks di region itu, berkali-kali. Organisme itu ditemukan di dalam batu berusia 3,5 miliar tahun.
Curiosity juga menemukan konsentrasi metana di atmosfer. Metana adalah elemen yang bisa dihasilkan oleh mikroba, namun juga bisa menjadi fenomena geologi. Jadi, metana itu tidak atau belum bisa dijadikan bukti kehidupan di Mars, demikian menurut Space Online.
Medusae Fossae
Medusae Fossae adalah salah satu tempat teraneh di Mars. Saking anehnya, sampai-sampai beberapa orang berspekulasi bahwa lokasi itu adalah tempat jatuhnya UFO.
Teori lain menyebutkan bahwa Medusae Fossae adalah deposit gunung berapi yang sangat besar. Seiring waktu, angin memahat bebatuan itu menjadi formasi yang indah. Tapi, masih butuh banyak bukti bagaimana gunung-gunung berapi itu membentuk Medusae Fossae.
Sebuah penelitian pada 2018 menyebutkan bahwa mungkin saja formasi itu terbentuk dari letusan-letusan besar gunung berapi yang terjadi sebanyak ratusan kali dalam waktu 500 juta tahun.
Semua erupsi itu akan menghangatkan iklim Planet Merah, sama seperti gas-gas rumah kaca dari gunung berapi meluncur menuju atmosfer Bumi.
Recurring Slope Lineae di Kawah Hale
Mars memiliki formasi asing bernama recurring slope lineae (RSL), atau yang diterjemahkan secara harafiah adalah barisan lereng. RSL cenderung terbentuk di sisi kawah yang curam saat cuaca hangat. Sulit menjelaskan apa sebenarnya RSL itu.
Di foto yang tertera adalah Hale Crater atau Kawah Crater, melalui spektroskopi, menunjukkan adanya tanda-tanda air. Pada 2015, NASA menyatakan jika ada air garam, maka seharusnya ada aliran air di permukaan. Namun kemudian, disebutkan RSL bisa saja terbentuk dari air yang berasal dari atmosfer atau aliran kering di pasir.