Sembari mendaki Mons Olympus, ada baiknya Anda juga melihat-lihat gunung-gunung berapi lain yang juga ada di region Tharsis, yang dihuni oleh 12 gunung berapi raksasa di sebuah zona selebar 4.000 km, menurut NASA. Seperti Olympus Mons, gunung-gunung berapi itu juga berukuran jauh lebih besar dibanding yang ada di Bumi. Mungkin itu disebabkan oleh gaya gravitasi Mars yang lebih rendah, sehingga memungkinkan para gunung itu tumbuh lebih tinggi.
Secara kolektif, gunung-gunung berapi itu telah meletus selama dua miliar tahun, atau setengah dari sejarah usia Mars.
Foto yang tertera diambil oleh wahana Viking 1 pada 1980, menunjukkan region Tharsis sebelah timur. Ada tiga gigantic shield volcano di sisi itu: Ascraeus Mons, Pavonis Mons, dan Arsia Mons. Masing-masing punya tinggi rata-rata 25 km, mirip dengan Olympus Mons.
Valles Marineris
Mars tidak hanya menjadi tempat untuk gunung-gunung terbesar di Tata Surya, namun juga ngarai terbesar. Valles Marineris memiliki panjang 3.000 km, itu lebih dari empat kali lebih panjang dibanding Grand Canyon di Arizona, AS, yang panjangnya hanya 800 km.
Valles Marineris, kata Latin untuk Mariner Valley, memiliki kedalaman 10 km. Bandingkan dengan Grand Canyon dengan kedalaman yang tak mencapai 2 km. Valles Marineris memiliki kedalaman mirip dengan palung terdalam di Bumi, Palung Mariana, yang dalamnya tercatat lebih dari 10 km.
Kutub Utara dan Selatan
Mars memiliki dua region tertutup es di kedua kutubnya, dengan komposisi yang sedikit berbeda. Yang pasti, saat musim dingin, menurut NASA, temperatur di dekat kedua kutub itu sangatlah dingin, sampai-sampai karbon dioksida di atmosfer mengembun dan terbentuk menjadi es di permukaan.
Pada musim panas, prosesnya terbalik. Karbon dioksida akan menguap ke atmosfer. Karbon dioksida akan hilang sepenuhnya dari bagian utara, yang tersisa hanya air es. Namun, es karbon dioksida masih ada di selatan. Semua pergerakan es itu menimbulkan efek besar untuk cuaca di Mars, yang menimbulkan angin besar dan efek lainnya.
Gale Crater dan Aeolis Mons
Terkenal sebagai tempat mendarat wahana Curiosity pada 2012, Gale Crater, atau Kepundan Gale, atau Kawah Gale, adalah tempat utama adanya bukti air di masa lalu di Mars. Curiosity menemukan sebuah bekas aliran air, beberapa pekan setelah mendarat, dan menemukan lebih banyak bukti dalam perjalanan menuju dasar kawah.