Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Memenuhi Kecukupan Protein untuk Lansia

10 November 2022   10:43 Diperbarui: 10 November 2022   10:51 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa lansia berusia lebih dari 70 tahun butuh protein lebih banyak?

Ketika mencapai usia itu, sudah banyak masalah medis yang dihadapi, belum lagi peradangan. Menurut artikel di Consumer Report, semuanya membuat kebutuhan protein menjadi meningkat. Selain itu, bisa saja lansia memiliki komorbid, cedera, penyakit kronis. Semua membuat tubuh butuh protein ekstra.

Tapi, bukan berarti 60 gram protein per hari itu harus ditelan sekali makan. Otot lebih suka jika Anda membagi protein itu dalam satu hari, Misalnya dalam tiga kali makan, maka asupan protein dalam satu menu adalah 20 gram. Jumlah akan bertambah jika Anda hanya makan dua kali sehari misalnya.

Lalu, dari mana saja protein itu bisa diperoleh? Daging, unggas, makanan laut, dan produk susu adalah sumber-sumber beken protein. Selain itu adalah juga yang didapat dari tanaman, misalnya kacang-kacangan, kedelai, buncis, dan bijian utuh.

Perbedaan utama dari protein hewani dan nabati adalah kandungan asam amino. Protein hewani dianggap sebagai protein "lengkap", karena mereka mengandung jumlah yang cukup untuk semua sembilan jenis asam amino yang dibutuhkan tubuh.

Beberapa sumber protein nabati, seperti kinoa dan kedelai, juga disebut lengkap. Yang lainnya, seperti biji-bjian dan kacang-kacangan, membentuk protein lengkap ketika disantap dalam satu menu (misalnya beras dan kacang-kacangan) atau pada hari yang sama.

Lalu, jika memilih menyantap hanya protein nabati, maka jumlahnya harus lebih banyak agar jumlah proteinnya sama dengan ketika Anda menyantap protein hewani. Lansia berusia lebih dari 70 tahun diminta menyantap banyak kedelai atau edamame? Bagus sekali kalau bisa terwujud, apalagi kalau si lansia sudah kesulitan mengunyah dengan benar.

Berikut ini adalah patokan jumlah protein yang bisa didapat dari jenis-jenis makanan tertentu. Barangkali bisa dipadu padan untuk mendapatkan jumlah yang cukup untuk satu hari.

  • Daging sapi, dipanggang, 85 gram: 24 gram protein
  • Dada ayam, dimasak, 85 gram: 24 gram
  • Salmon, dimasak, 85 gram: 23 gram
  • Tuna, 100 gram: 19 gram
  • Tempe, setengah mangkuk: 17 gram
  • Tahu, setengah mangkuk: 10 gram
  • Buncis, setengah mangkuk: 9,5 gram
  • Edamame, berkulit, setengah mangkuk: 9 gram
  • Kinoa, dimasak, 1 mangkuk: 8 gram
  • Kacang almon/badam, mentah, 30 gram: 6 gram
  • Satu butir telur: 6 gram

Rada tricky memang ketika berurusan dengan protein, apalagi kalau targetnya adalah mempertahankan massa otot, yang mau tak mau akan berkurang sejalan dengan usia. Jadi, intinya adalah jangan sampai kita kekurangan protein.

Semoga Kompasianer semua sehat selalu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun