Untung saja email tersebut masih aktif. Saya mendapat balasan dua hari kemudian dan ia berjanji akan meminta ibunya untuk mengantarkan lensa ke kantor. Untung saja lensa itu ada di Jakarta, tidak dibawa ke AS sana.
Sepekan kemudian, ibunya datang. Membawa lensa yang dibungkus kertas koran. Waduh, padahal itu lensa ketika dipinjamkan lengkap dengan "termosnya". Saya bilang saya minta tempat lensa juga dikembalikan dan si ibu berjanji akan datang lagi untuk membawa tempat lensa.
Entah mengapa pada saat itu, saya punya firasat kalau ibunya setali tiga uang dengan putranya. Benar saja, hingga hari ini, itu tempat lensa tak pernah kembali. Benar-benar maling semuanya. Maling terselubung.
Masih banyak benda lain milik saya yang dipinjam banyak orang, ada yang kembali, ada juga yang harus direlakan untuk pergi. Meski sebenarnya, kalau yang namanya pinjam, yang harus dikembalikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, meminjam itu artinya adalah seseorang yang mengambil dan menggunakan barang milik orang lain dengan niat untuk dikembalikan pada suatu waktu. Itu berlaku juga untuk meminjam uang, tapi sekali lagi, saya hanya membahas soal meminjam barang, bukan uang.
Well, kalau memang tidak punya niat untuk mengembalikan, apa mau dikata? Orang seperti ini mungkin harus disebar-sebarkan sifatnya ke orang lain, supaya tidak ada orang lain yang menjadi korban peminjaman. Bukan, begitu? Tapi, jangan deh, nanti malah dianggap nggosip atau memfitnah.
Lalu, bagaimana cara menghadapi orang ini dan memastikan bahwa barang Anda akan kembali kalau sudah terlanjur dipinjam? Menurut pengalaman saya, ada beberapa cara.
Yang pertama, Anda harus bisa berkata "tidak". Entah itu tidak boleh, atau tidak bisa, pokoknya tidak.
Ini berlaku kalau Anda sudah tahu sifat peminjam orang itu. Sedapat mungkin jangan pinjamkan barang Anda ke orang seperti itu. Carilah alasan agar barang yang dimaksud tak pernah pindah ke tangannya.
Yang kedua, jika Anda sudah terlanjur meminjamkan benda itu dan belum juga kembali, pasang kacamata kuda dan tagih ke orangnya. Bagaimanapun itu adalah barang milik Anda.
Anda berhak dong untuk mendapatkannya kembali. Pakai segala cara, kalau perlu rada marah dikit. Marah yang banyak juga boleh, supaya si peminjam rada jiper.