Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kacaunya Radar Mohamed Salah

10 Oktober 2022   15:45 Diperbarui: 11 Oktober 2022   03:40 1348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, Salah gagal membawa Mesir lolos ke Piala Dunia 2022 yang akan digelar di Qatar. Lagi-lagi Mesir harus tersandung pasukan Senegal plus Mane, melalui dua kali laga kualifikasi penentu. Yang menyakitkan, Mesir harus kalah melalui adu penalti, setelah masing-masing tim menang 1-0 di kandang sendiri.

Ketiga, Salah gagal membawa Liverpool menjadi juara Liga Champions 2022. Mereka gagal mengatasi Real Madrid di Saint Denis, 28 Mei lalu. Liverpool kalah 0-1.

Liverpool menjadi juara Piala FA dan juara Piala Liga 2022 tidak cukup menjadi pelipur lara gagalnya Liverpool menjadi juara Premier League, dipecundangi oleh Manchester City.

Semua kegagalan itu menumpuk menjadi sebuah 'penyakit' di alam bawah sadar Salah, rasa kecewa yang terpendam. Mungkin ia tak menyadarinya, namun ternyata itu terwujud melalui penampilannya di lapangan.

Bahkan, liburan musim panas di Mykonos, Yunani, dan perpanjangan kontrak hingga 2025, plus gaji tertinggi di Liverpool, ditengarai tidak membuat Salah 'sembuh'. Well, kegembiraan fisik kadang bukan obat untuk kondisi mental.

Agaknya ia harus secara rutin menemui seorang psikolog untuk memperbaiki kesehatan batinnya dan pada akhirnya akan bisa mengembalikan performa gemilangnya di lapangan hijau.

Perhatikan saja wajahnya setiap kali Salah gagal membuat gol. Pada musim-musim lalu, ia masih bisa tertawa dengan lepas. Namun, pada musim ini, Salah memang tertawa, namun tawa yang getir.

Barangkali saja, Salah bisa memakai jeda liga selama Piala Dunia 2022 untuk healing, menyembuhkan diri dari kekecewaan yang bertumpuk dan terpendam. Memperbaiki kesehatan mentalnya. Salah punya waktu satu bulan untuk itu, sebab sudah pasti ia tak akan berlaga di Qatar. Malah, lupakan saja Piala Dunia.

Siapa tahu, pada 26 Desember mendatang, ketika Premier League bergulir kembali, kita akan menyaksikan Mohamed Salah dengan semangat yang baru serta gol dan assist yang mengalir dari kedua kakinya, dengan kesehatan mental yang top! Dan, bisa jadi posisi Liverpool juga ikut terdongkrak sebagai tambahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun