Harold Wilson (1964-1970, 1974-1976)
Harold Wilson, dengan latar belakang kelas menengah ke bawah, menjadi PM pertama dari Partai Buruh untuk Ratu. Wilson sering mangkir dari rapat tradisional, karena ia lebih senang membantu mencuci piring setelah acara barbekyu di Balmoral. Ratu menyukai kehadiran Wilson pada acara-acara informal. Bahkan, Ratu melanggar tradisi, ia mengundang Wilson untuk minum setelah pertemuan pertama. Itu bukan protokol kerajaan.
Edward Heath (1970-1974)
Hubungan Sri Ratu dengan Edward Heath sangat sulit, sebab pandangan mereka sangatlah berbeda. Sementara Ratu adalah Kepala dari negara-negara Commonwealth dan menurutnya itu sangat penting, Heath lebih memandang pentingnya integrasi ke Eropa.
James Callaghan (1976-1979)
James Callaghan akrab dengan ratu, namun ratu menegaskan bahwa ia bersikap ramah, dan tidak menawarkan persahabatan. Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Callaghan berbicara tentang sebuah momen di mana ia bertanya pendapat Ratu, sebab ia tidak bisa menentukan mana yang terbaik. Callaghan mengatakan Ratu hanya memandang padanya dan mengatakan: “Untuk itulah kamu dibayar.”
Margaret Thatcher (1979-1990)
Meski Margaret Thatcher dan Ratu berusia sebaya, namun Thatcher selalu menjaga hubungan mereka tetap formal dan terkenal kaku. The Iron Lady, demikian julukan untuk Thatcher, dilaporkan memiliki hubungan yang tegang dengan ratu setiap kali mereka melakukan rapat mingguan. Thatcher juga memandang kunjungan tahunan ke Balmoral hanya mengganggu tugasnya. Meski demikian, Thatcher mengatakan bahwa ia sangat respek pada Ratu dan menjadi PM dengan masa kerja terlama.
John Major (1990-1997)
John Major dan Ratu saling dukung selama Major menjadi PM. Mereka mengalami banyak krisis – Major dengan Perang Teluk dan krisis ekonomi, Ratu dengan kebakaran di Kastel Windsor dan masalah penikahan putranya, Charles, dan istrinya, Diana.