Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Delapan Gaya Hidup Kurang Tepat Penyebab Penuaan Dini

27 Agustus 2022   08:34 Diperbarui: 1 September 2022   16:07 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga dan hidup yang aktif dapat mencegah penuaan dini. (Sumber: Jonathan Borba/Unsplash)

Tidak ada manusia yang bisa berkelit dari proses penuaan. Semua akan menua. Namun, akan lebih baik jika kita menua dengan normal, dengan tubuh yang tetap sehat. Tidak mengalami penuaan dini, sebab tidak ada yang mau mengalami penuaan dini. Usia masih muda, namun wajah sudah berkeriput, tubuh kuyu.

Faktor genetik bisa punya peranan seseorang bisa tampak lebih muda dari usianya, atau sebaliknya, tampak lebih tua ketimbang usianya. Sekarang, para peneliti, menurut sebuah artikel yang dimuat di The Independent, bukan hanya faktor keturunan yang memengaruhi proses penuaan, gaya hidup yang salah pun bisa membuat seseorang tua lebih cepat.

Menurut Dr Noel Young, rekanan klinik inovasi di perusahaan penguji darah bernama Thriva yang bermarkas di London, menyatakan bahwa penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes, yang disebabkan oleh gaya hidup, sering dihubungkan dengan penuaan dini.

Kondisi itu menyebabkan memendeknya telomer, sebuah struktur yang berada di ujung kromosom dan melindunginya dari bahaya. Jadi, jika ada perubahan gaya hidup menjadi lebih baik, maka akan mencegah terjangkitnya penyakit kronis dan penuaan dini.

Artikel di The Independent menyebut ada delapan hal yang merunut pada gaya hidup yang bisa menyebabkan manusia menua sebelum waktunya.

Kromosom manusia (abu-abu) dengan telomer (putih) di ujung-ujungnya. Memendeknya telomer bisa menyebabkan penuaan dini. (Wikimedia Common)
Kromosom manusia (abu-abu) dengan telomer (putih) di ujung-ujungnya. Memendeknya telomer bisa menyebabkan penuaan dini. (Wikimedia Common)

Terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol

Sebuah penelitian baru yang dilakukan di Universitas Oxford menemukan bukti baru bahwa alkohol menyebabkan penuaan dini, melalui pengrusakan DNA. Dari hampir 250.000 orang yang menjadi bahan penelitian, ditemukan bahwa mereka yang minum lebih dari 17 gelas alkohol per pekan memiliki telomer yang lebih pendek.

Telomer yang memendek meningkatkan risiko terkena penyakit pada masa tua, seperti Alzheimer's, kanker, dan penyakit jantung. Tentu saja, kita tidak bisa mengubah genetik, namun mengubah gaya hidup dengan mengurangi minum minuman beralkohol bisa membantu mengurangi risiko. Mengurangi minum-minum, ditambah berolahraga dan berhenti merokok.

Terlalu lama terpapar sinar matahari

Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa sinar matahari membuat kulit menua lebih cepat. Sebuah penelitian di Prancis pada 2013 menemukan bahwa paparan sinar ultraviolet menyebabkan 80 persen penuaan dini yang tampak dengan jelas di wajah.

Well, sejak adanya pandemi Covid-19, selalu disarankan untuk berjemur di bawah sinar matahari. Namun, tidak dilakukan sepanjang hari. Hanya sampai sekitar 10 pagi, sinar matahari masih aman untuk kulit.

Terlalu banyak duduk

Untuk mereka yang usianya sudah memasuki senja, pembentukan otot semakin berkurang. Apalagi saat ini banyak pekerjaan yang mengharuskan seseorang duduk nyaris sepanjang hari.

Manusia kehilangan 1 persen massa otot tiap tahun dimulai ketika memasuki usia 35 tahun. Hal itu membuat kita berisiko menderita osteoporosis, tulang lemah, dan jatuh yang menyebabkan cedera, seperti patahnya tulang panggul pada masa tua.

Karena itu, disarankan untuk aktif, misalnya dengan berjalan sebanyak 4.000 hingga 6.000 langkah per hari. Atau melakukan olahraga yang disukai, misal berenang atau yoga. Bekerja dengan meja tinggi, tanpa duduk, bisa membuat kaki dan otot menjadi kuat.

Merokok

Diyakini merokok memengaruhi produksi kolagen, protein yang menjaga kulit tetap sehat dan elastis. Ketika usia bertambah, tubuh semakin berkurang dalam menghasilkan kolagen, sehingga menyebabkan tubuh keriput. Merokok bisa mempercepat proses berkurangnya kolagen, menyebabkan penuaan dini.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh The Centers for Disease Control and Prevention, di Atlanta, pada 2009, menemukan empat faktor yang bisa mencegah hampir 80 persen penyakit kronis yang dihubungkan dengan gaya hidup. Empat faktor itu adalah:

  • Tidak pernah merokok
  • Memiliki indeks massa tubuh (BMI) kurang dari 30
  • Melakukan kegiatan fisik 3,5 jam atau lebih per pekan
  • Menyantap menu makanan yang kaya buah-buahan, sayuran, roti whole-grain, serta mengurangi konsumsi daging

Menu makan yang tak seimbang

Ada beberapa makanan yang membuat hidup menjadi tak sehat dan menyebabkan memendeknya telomer. Makanan itu termasuk daging merah dan yang telah diproses, semisal sosis, serta minuman dengan gula berlebihan.

Makanan kaya serat, seperi sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan buah, memiliki hubungan erat dengan telomer yang lebih panjang dan hidup yang lebih sehat.

Makanan-makanan itu mengandung nutrien seperti vitamin C, E, dan beta karotena, plus berbagai antioksidan. Serat yang ada juga merupakan nutrien penting yang membantu mengatur kadar gula darah, level kolesterol yang lebih rendah.

Selalu stres

Stres yang terlalu lama menyebabkan memendeknya telomer. Karena itu, bukan hal yang buruk untuk mencoba dan mengatur stres. Mungkin bisa dimulai dengan mencatat penyebab stres melalui sebuah jurnal. Juga bisa melakukan terapi relaksasi, seperti bernapas dalam, meditasi, dan latihan seperti yoga.

Jika Anda mengalami kecemasan, depresi, atau PTSD (post-traumatic stress disorder), sebaiknya segera menemui dokter untuk mendapatkan bantuan yang tepat.

Tidak minum vitamin dan suplemen

Vitamin ada gunanya untuk dikonsumsi. Misalnya, vitamin D. Di negara kita, vitamin ini bisa didapat dengan mudah, asal mau meluangkan waktu pada pagi hari untuk berjemur di bawah sinar matahari.

Tapi, bagaimana dengan lansia? Banyak dari mereka yang sudah sulit untuk bisa keluar rumah, meski hanya di halaman. Nah, suplemen vitamin D patut diberikan agar tak kekurangan. Demikian juga dengan mereka yang hidup di daerah yang jarang dilewati sinar matahari alias di daerah bercuaca dingin.

Lalu, suplemen omega-3 juga bisa menambah panjang telomer. Omega-3 juga punya efek menyehatkan lain, misalnya mengatur tekanan darah dan level kolesterol, yang berguna untuk kesehatan jantung.

Kurang tidur

Telomer yang lebih pendek juga dihubungkan dengan kurangnya waktu tidur. Kurang tidur juga meningkatkan timbulnya gaya hidup tak sehat, seperti malas berolahraga dan selalu ingin makan makanan manis dan berlemak, yang membuat kita makin berisiko terkena penyakit.

Tidur yang cukup adalah tujuh hingga sembilan jam per hari. Ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan sebelum berangkat tidur, misalnya menghindari minuman berkafein setelah makan siang, dan olahraga dilakukan satu atau dua jam sebelum tidur.

Semoga bermanfaat. Sehat selalu semuanya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun