Sudah dengar cuplikan suara dari kelompok galaksi Perseus yang dibagikan oleh The National Aeronautics and Space Administration (NASA) beberapa hari lalu? Ketika saya mendengarnya, langsung saja, tanpa pikir panjang, bahwa itu adalah "teriakan kesakitan orang-orang yang berada di neraka".
Bukannya saya sudah pernah menyambangi neraka lho ya. Saya hanya menyuarakan pikiran saya. Dan, rupanya bukan hanya saya yang berpikiran seperti itu.
Seorang penulis artikel dari situs The Atlantic rupanya juga punya pikiran serupa. Artikel itu menggambarkan suara kosmik itu sebagai berikut: "...the cries of countless souls trapped in eternal darkness." Suara tangisan jiwa-jiwa yang terperangkap di kegelapan abadi. Halah!
Perseus pantas disebut sebagai cluster galaxies, karena di dalamnya memang berisi kumpulan galaksi, jauhnya 250 juta tahun cahaya dari Bumi. Satu tahun cahaya berjarak kurang lebih 9,46 triliun kilometer. Nah, dikalikan saja dengan 250 juta. Jauuuhh...
Tapi, apakah suara dari luar angkasa memang mengerikan seperti itu? Jawabnya memang mungkin. Alasannya pun juga masuk kategori horor, seperti suara yang dihasilkan.
Luar angkasa penuh dengan gas panas, termasuk medium di antara cluster galaxy. Pada 2002, ketika NASA mengirim teleskop bernama Chandra untuk mempelajari cluster Perseus, teleskop itu mendeteksi gerakan seperti gelombang di gas itu, seperti ombak kecil berkejaran di tepi pantai.
Ombak-ombak kecil itu, para astronom mengklaim, diproduksi oleh supermassive black hole, lubang hitam yang sangat besar, yang terletak di pusat cluster.
Ketika lubang hitam itu menghisap material kosmik, ia juga mengeluarkan beberapa, sebuah ledakan yang mendorong gas di sekitarnya. Gelombang yang dihasilkan adalah gelombang suara, dengan frekuensi terlalu rendah untuk bisa didengar oleh telinga manusia.
Suara itu tetap tak akan terdengar, andai tak ada yang namanya Kimberly Arcand. Saintis visualisasi dari Teleskop Chandra itu memutuskan untuk mengubah nada-nada rendah kosmik itu agar bisa didengar oleh telinga normal.
                                     Video di atas adalah suara cluster Perseus.
Miss Arcand ingin agar publik, terutama mereka yang tuna netra atau berkurangnya daya penglihatan, bisa mengalami keajaiban Perseus dengan indra selain penglihatan. Menurut The Atlantic, Arcand terinspirasi dengan ahli astrofisika tuna netra, Wanda Diaz-Merced, yang membuat program untuk mengubah sinar matahari menjadi suara. Dengan demikian, ia bisa mendengar suara gerhana matahari yang terjadi di Amerika Serikat pada 2017.
Arcand mengekstrak data suara dari Chandra dan, dengan hitungan matematika dan sound editing, suara itu lantas bisa didengar oleh manusia, sekitar 200 kuadrilion kali lebih tinggi dibanding frekuensi aslinya. Hasilnya adalah "suara dari neraka" tadi. Oh ya, kuadrilion memiliki 15 angka nol.
Sebelumnya, Arcand juga pernah membuat suara dari galaksi dari Sistem Tata Surya kita, Bima Sakti, yang datanya juga didapat dari Teleskop Chandra. Suara dari pusat Bima Sakti terdengar indah, damai. Sama sekali tidak seperti suara dari Perseus.
                                              Suara Bima Sakti
Menurut Arcand, suara yang dihasilkan Perseus bukan hanya dari satu "teriakan", melainkan gabungan dari berbagai arah dari pusat galaksi. Suara Perseus memang dihasilkan dari gelombang suara, hasil patungan berbagai suara.
Akan tetapi, Arcand, yang telah bekerja dengan misi Chandra selama dua dekade, tidak merasa takut dengan suara yang dihasilkan dari cluster Perseus. "Saya tidak mendengar suara yang mengerikan, namun saya mengerti jika setiap orang memiliki perspektif yang berbeda," kata Arcand.
Cluster Perseus, dengan nama resmi Abell 426, adalah kumpulan galaksi yang terletak di konstelasi Perseus. Cluster Perseus adalah salah satu obyek masif yang ada di semesta yang kita kenal. Perseus terbentuk dari ribuan galaksi yang dikelilingi oleh awan gas jutaan derajat panasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H