Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Giant Magellan, Teleskop Super Raksasa dan Bukan Saingan James Webb

22 Agustus 2022   10:44 Diperbarui: 23 Agustus 2022   09:51 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia astronomi sedang tergila-gila dengan James Webb Space Telescope (JWST), sebuah teleskop luar angkasa inframerah yang diluncurkan pada 25 Desember 2021. Yang membuat takjub adalah kemampuan teleskop luar angkasa itu “memotret” luar angkasa dengan resolusi tinggi, sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh teleskop luar angkasa pendahulunya, Hubble Space Telescope (HST).

Sejak 11 Juli 2022, NASA mengeluarkan berbagai foto indah luar angkasa yang ditangkap oleh JWST. Yang paling menakjubkan adalah betapa teleskop ini bisa menangkap sebuah galaksi tertua, yang terbentuk hanya kira-kira 300 juta tahun setelah Big Bang yang beken itu, yang kemudian diberi nama GLASS-z13. Big Bang itu sendiri terjadi lebih dai 13 miliar tahun yang lalu.

Sebagai perbandingan, sistem Tata Surya, di mana Bumi berada, terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, atau sekitar 8,5 miliar tahun setelah Big Bang. Sedangkan usia GLASS-z13, galaksi tertua tadi, adalah lebih dari 12 miliar tahun.

Foto paling mutakhir yang dikirim oleh JWST adalah Cartwheel Galaxy alias Galaksi Roda Pedati, yang dirilis NASA pada 2 Agustus 2022. Disebut roda pedati, karena memang bentuk galaksi itu seperti sebuah roda andong.

JWST telah mengudara selama lebih dari 7 bulan. Menurut NASA, misi utama JWST akan berlangsung selama 5 tahun 6 bulan, sementara direncanakan JWST akan berada di angkasa selama 10 tahun. Diperkirakan, JWST akan awet selama 20 tahun.

Cermin-cermin Giant Magellan Telescope. (Sumber: PetaPixel Online)
Cermin-cermin Giant Magellan Telescope. (Sumber: PetaPixel Online)

Namun, JWST belum lagi melengkapi masa misi utama, Amerika Serikat sudah membangun sebuah teleskop super raksasa, yang rencananya akan diberi nama Giant Magellan Telescope (GMT). Akan tetapi, teleskop ini sangat berbeda dengan JWST. Giant Magellan tidak akan diluncurkan ke luar angkasa, melainkan sebuah teleskop ground-based. Sehingga, tidak tepat jika Giant Magellan lantas dibanding-bandingkan dengan James Webb.

Giant Magellan akan menjadi bagian dari Observatorium Las Campanas, yang terletak pada ketinggian 2.516 meter di atas permukaan laut, berlokasi di dekat Gurun Atacama di Chili. Di observatorium itu juga terdapat Teleskop Magellan. Tempat itu dipilih, karena tempat itu memiliki pemandangan langit yang luar biasa jelas dan memiliki cuaca yang cerah sepanjang tahun.

AS, sebagai negara utama pembangun teleskop itu, akan didampingi oleh Australia, Brasil, dan Korea Selatan, dengan Chili sebagai negara tuan rumah Giant Magellan. Lalu, ada sederet organisasi yang menjadi anggota konsorsium pembangun GMT. Kebanyakan organisasi itu adalah universitas di AS, serta badan-badan astronomi.

Jika sudah jadi, GMT, yang didanai 1 miliar dolar AS, akan bisa memiliki resolusi empat kali lebih kuat dibanding James Webb dan 10 kali dibanding Hubble. Juga, GMT berkekuatan 200 kali dibanding semua teleskop lainnya. Demikian menurut artikel di PetaPixel.

Perbandingan resolusi antara James Webb dan Giant Magellan. (Sumber: PetaPixel)
Perbandingan resolusi antara James Webb dan Giant Magellan. (Sumber: PetaPixel)

Bagian utama GMT adalah tujuh cermin yang masing-masing berdiameter 8,4 meter. Disusun dengan satu cermin utama dikelilingi oleh enam cermin lainnya. Ada satu cermin lain yang merupakan cadangan. Pada Maret 2021, sudah enam cermin yang dipasang. Cermin ke-6 itu butuh sekitar 4 tahun untuk kelar dipasang, menurut situs resmi GMT.

Berikut adalah proses pemasangan cermin GMT, yang dimulai pada 2005.

  • Cermin 1, Oktober 2005, selesai Agustus 2012
  • Cermin 2, Januari 2012, selesai 2019
  • Cermin 3, Agustus 2013, saat ini, Agustus 2022 sedang dalam proses finishing
  • Cermin 4, cermin tengah, dipasang September 2015
  • Cermin 5, dipasang November 2017
  • Cermin 6, dipasang Maret 2021, butuh waktu 4 tahun untuk selesai
  • Cermin 7, rencana dipasang 2023
  • Cermin 8, direncanakan

Meski ada tujuh cermin yang dipasang, Giant Magellan sudah bisa beroperasi dengan empat teleskop saja. Jadi, ketika cermin nomor 4 sudah lengkap, maka GMT sudah bisa dipergunakan.

Cermin-cermin itu terbuat dari kaca borosilikat, kaca yang terbuat dari silikon dioksida dan boron trioksida. Kaca borosilikat akan meleleh pada suhu 1.650 derajat Celsius. Di bawah permukaan cermin, terdapat struktur berbentuk honeycomb, atau sarang lebah.

Satu segmen GMT. (Sumber: PetaPixel)
Satu segmen GMT. (Sumber: PetaPixel)

Semua cermin itu akan mempunyai tinggi 39 meter dengan berat 2.100 ton. Cangkang, atau rumah untuk semua cermin, akan memiliki tinggi 65 meter dan bisa melakukan rotasi penuh dalam waktu hanya 3 menit.

GMT dibangun di sebauah fasilitas di Ingersol Machine Tools di Rockford, Illinois, di AS, sebuah fasilitas seluas 40 ribu kaki persegi, atau lebih dari 3.700 meter persegi.

Belum jelas kapan semua struktur itu akan menjadi satu Giant Magellan Telescope. Namun, yang pasti, patut dinantikan potret-potret luar angkasa yang menakjubkan yang dihasilkan oleh GMT.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun