Meski di luar lapangan Ten Hag memiliki segepok aturan, di dalam lapangan justru berbeda. Ia punya banyak kreativitas untuk itu. Beknya bisa saja tiba-tiba bermain sebagai striker. Atau pemain sayap bisa dijadikan gelandang murni.
Namun, jangan tanya ketika Ajax kehilangan bola. Pada saat itu, jarak antar pemain harus sangat dekat. Para bek dan gelandang harus saling berdekatan, bahkan kalau perlu sampai bisa "mencium bau satu sama lain" untuk membuat pertahanan yang super rapat. Setelah itu, striker akan bertugas untuk merebut bola kembali dari lawan.
Yang jadi pertanyaan sekarang, apakah para pemain Manchester United mau dan rela dilatih oleh pelatih seperti Erik ten Hag, sosok yang keras, penuh aturan, namun sangat dekat dengan pemain.
Lucu juga membayangkan pemain seperti Cristiano Ronaldo, andai ia menetap di United, diberi tahu bahwa ia harus tidur pukul 9 malam. Atau pemain macam Harry Maguire. Tapi, bisa saja Ten Hag punya trik khusus cara menghadapi setiap pemain di United.
Barangkali juga, United memang membutuhkan orang seperti Ten Hag untuk bisa kembali berjaya seperti ketika ditangani oleh Sir Alex Ferguson.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H