Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Manchester United dan Kata-Kata Heraclitus

2 Juli 2022   07:46 Diperbarui: 2 Juli 2022   11:24 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jose Mourinho dan trofi Liga Europa 2017. (Sumber: Steve Bardens/UEFA/Getty Images)

Van Gaal sempat melarang Ten Hag untuk menolak kerja di United. Menurut Van Gaal, United bukanlah sebuah klub, melainkan perusahaan. Namun, Ten Hag tetap menerima kerja itu.

Harapan United kini disematkan di pundak Erik ten Hag. (Sumber: Justin Challis/Manchester United via Getty Images)  
Harapan United kini disematkan di pundak Erik ten Hag. (Sumber: Justin Challis/Manchester United via Getty Images)  

Musim 2022-23 akan menjadi musim ke-10 sejak United ditinggal oleh Sir Alex Ferguson pada 2012-13. Periode transisi yang dijalani sama sekali tidak indah.

Terakhir kali United mendapat trofi adalah pada 2016-17, Mickey Mouse Treble, bersama Jose Mourinho.

Kini, United boleh berharap lagi pada kata-kata Heraclitus: “The only constant in life is change”.

Tidak selamanya roda kehidupan United akan berada di bawah. Pada suatu saat akan naik juga dan berada di atas. Hanya saja, belum jelas kapan itu akan terjadi.

Mungkinkah Erik ten Hag bisa memenuhi impian Manchester United untuk kembali menjadi yang terdepan lagi Premier League dan di Eropa juga. Atau, akan ada manajer berikutnya yang akhirnya bisa mewujudkannya?

Barangkali, United harus mencoba untuk bersabar, seperti halnya pada zaman Sir Alex Ferguson. Berilah kesempatan kepada manajer pilihan untuk menuntaskan kerjanya. Sebab, tidak selamanya United berada di atas ketika ditangani oleh Sir Fergie, namun memecat manajer ketika itu bukan langkah andalan. Kalau tidak, maka Sir Alex tidak akan berada di United selama 27 tahun.

Lalu, bagaimana dengan teman saya yang suporter garis keras Manchester United yang diceritakan di atas? Terakhir kali bertemu, dia bilang tak lagi mengikuti sepak terjang United. Tidak peduli, katanya. Tapi,  dia masih misuh-misuh di media sosial. Hahaha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun