Michael Carrick, pelatih tim senior dan eks pemain Manchester United, menjadi caretaker, hingga Ralf Rangnick ditunjuk sebagai interim manager hingga akhir musim.
Ralf Rangnick
Roda kehidupan United dalam posisi galau, tidak jelas. Sama tidak jelasnya dengan kehadiran Rangnick, yang mengklaim dirinya sebagai mentor Juergen Klopp dan Thomas Tuchel, manajer Liverpool dan Chelsea.
Awalnya, dewan direktur ingin memberi Carrick waktu lebih lama, namun Rangnick sangat memukau saat wawancara. Jadilah manajer asal Jerman itu ditunjuk sebagai interim manager mulai 29 November 2021. Disebutkan juga bahwa Rangnick akan menjadi konsultan selama dua tahun berikutnya.
Ternyata, Rangnick sangat gamang ketika menangani United. Apalagi, setelah United disingkirkan oleh Atletico Madrid pada babak 16 besar Liga Champion.
Mulai terlihat bagaimana status ‘sementara’ dan tidak adanya rencana jangka panjang membuat semuanya jadi tak pasti. Setelah Liverpool menang 0-4 pada April 2022, Rangnick menyebut bahwa Liverpool ‘enam tahun lebih maju’ ketimbang United.
Menjelang akhir musim, Rangnick makin terlihat frustrasi dengan mengatakan, seperti dikutip dari BBC: “Pada akhirnya, saya sama sekali tidak suka dengan semua hasilnya.”
United berada di peringkat ke-6 dengan 58 poin, raihan poin terburuk sepanjang sejarah United. Rangnick tidak mau lagi repot-repot menjadi konsultan. Rangnick lantas menerima tugas menjadi pelatih tim nasional Austria.
Erik ten Hag
United tidak tunggu waktu lama untuk mencari manajer permanen. Pada 21 April 2022, United mengumumkan Erik ten Hag sebagai manajer baru, mulai 2022-23 hingga Juni 2025, dengan opsi perpanjangan selama satu tahun.
Pada saat diumumkan, Ten Hag masih menjadi pelatih Ajax Amsterdam. Pelatih berusia 52 tahun itu resmi meninggalkan Ajax pada 16 Mei 2022 dan mulai bersiap untuk membenahi United.