Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sindrom Musim Kedua di Premier League

28 Juni 2022   07:42 Diperbarui: 28 Juni 2022   16:40 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dapatkah Thomas Frank membawa Brentford menghindari sindrom musim kedua pada 2022-23? (Sumber: Eddie Keogh/Getty Images)

Pada 2006, Steve Coppell membawa Reading untuk pertama kalinya ke level tertinggi sepak bola Inggris. Pada akhir musim, Reading berada di peringkat ke-8. Coppell mendapat gelar Manager of the Year untuk kedua kalinya secara beruntun.

Sukses pada musim pertama tidak membuat Reading kebal terhadap sindrom musim kedua. The Royals degradasi pada matchday terakhir Premier League musim 2007-08.

Saat ini, Reading ada di Divisi Championship. Musim 2022-23 adalah musim ke-10 secara beruntun Reading di level kedua sepak bola Inggris itu.

Sheffield United

  • Musim promosi: 2019-20 (peringkat ke-9)
  • Musim kedua: 2020-21 (peringkat ke-20, degradasi)

Di bawah arahan Chris Wilder, Sheffield United memiliki reputasi sebagai klub yang punya inovasi khas, memainkan sistem centre back secara berlapis yang membuat bingung para manajer di klub elite Premier League. The Blades menutup 2019-20 dengan berada di posisi ke-9.

Musim kedua, 2020-21, Sheffield United dan Wilder membuat rekor terburuk di Premier League, yaitu kalah 12 kali dari 13 laga perdana. Wilder digantikan oleh Paul Heckingbottom sebelum musim berakhir, namun Sheffield United tak bisa ditahan untuk tidak degradasi. Mereka berada di dasar klasemen.

Musim ini, 2022-23, disebut-sebut Brentford bakal kena sindrom musim kedua. Bukannya mendoakan yang buruk lho ya, tapi memang hanya pasukan Thomas Frank yang tersisa dari tiga klub promosi yang tampil pada 2021-22, di mana Brentford berada di posisi ke-13.

Dua klub lainnya, Watfotd dan Norwich City, tak sempat mengalami sindrom musim kedua. Mereka langsung degradasi pada akhir musim 2021-22.

Jadi, akankah Brentford akan tertular sindrom buruk itu? We’ll wait and see.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun