Pertama, isi artikel ini penuh dengan spoiler serial “Tokyo Vice”. Jadi, jika Anda tidak suka di-spoiled, maka hindarilah artikel ini. Namun, kalau penasaran, nggih monggo…
Kalau “Tokyo Vice” punya judul yang mirip-mirip dengan Miami Vice, film seri dan layar lebar, ada sebabnya. Ingat nama Michael Mann? Dia adalah salah satu penggagas serial beken “Miami Vice” yang diputar pada 1984-1989. Serial itu melambungkan nama Don Johnson yang menjadi pemeran utama.
Michael Mann menjadi sutradara untuk versi layar lebar “Miami Vice”, dengan Colin Farrell, mengisi peran Don Johnson sebagai Detektif Sonny Crockett.
Lalu, di “Tokyo Vice”, Mann menjadi sutradara untuk episode pertama Dia juga menjadi salah satu executive producer, walau judul "Tokyo Vice" bukanlah kreasi Mann, melainkan dari judul sebuah buku.
Beda “Tokyo Vice” dengan “Miami Vice” sangat jelas. Di Tokyo, tokoh protagonis adalah seorang jurnalis kriminal berkebangsaan Amerika pertama yang bekerja di sebuah surat kabar di ibu kota Jepang itu. Di Miami, protagonis adalah detektif polisi.
Selain itu, “Tokyo Vice” berdasarkan kisah nyata. Kisah film seri yang diputar secara streaming melalui saluran HBO Max ini adalah tentang seorang jurnalis Amerika yang bekerja di sebuah koran di Tokyo, Jepang, bernama Jake Adelstein.
Serial ini didasarkan pada memoir yang ditulis oleh Adelstein pada 2009, berjudul “Tokyo Vice: An American Reporter on the Police Beat in Japan”. Buku itu mengungkapkan tentang dirinya yang bekerja selama 12 tahun sebagai reporter kriminal di sebuah koran bernama Yomiuri Shimbun. Ketika diadaptasi, nama koran itu diganti menjadi Meicho Shimbun.
Adelstein diperankan oleh Ansel Elgort, yang sebelumnya pernah berakting antara lain di “The Fault of Our Stars”, “Baby Driver”, serta trilogi “Divergent”, “Insurgent”, dan “Allegiant”. Elgort juga bertindak sebagai executive producer di "Tokyo Vice".
Karena ini kisah tentang seorang reporter kriminal, maka sudah pasti ada polisi yang terlibat. Yang paling utama adalah Hiroto Katagiri. Ken Watanabe, yang bermain di “Inception”, Batman Begins, dan The Last Samurai di antara banyak film lain, memerankan Katagiri, seorang polisi yang tidak bisa disuap. Watanabe juga menjadi executive producer di "Tokyo Vice".
Lalu, siapa yang menjadi antagonis? Nah, karena ini Jepang, maka organized crime ala negara itu yang berkuasa, yaitu yakuza. Ada dua kelompok yakuza yang diceritakan paling berkuasa di Tokyo, dengan dua oyabun, atau bos yakuza, yang sangat dihormati oleh masing-masing kubu.