Saya tidak tahu mau dibawa ke mana, namun sepanjang perjalanan, dia menjelaskan bahwa saya tidak diperbolehkan mengambil foto-foto, karena saya bukan fotografer. Saya langsung protes. Entah dia mengerti atau tidak, pokoknya saya bilang tribun yang saya duduki tidak terlalu dekat dengan lapangan, tidak mungkinlah saya bisa mengambil foto layaknya fotografer yang ada di lapangan.
Tapi, dia tidak mau tahu. Saya diajaknya ke sebuah ruangan yang berisi loker-loker. Dibukanya salah satu loker, lalu kamera dan lensa saya harus disimpan di dalamnya. Saya pun auto cemberut.
Ada seorang panitia lain di sana, perempuan. Dia bertanya ada apa. Lalu si bapak menjelaskan. Saya mendengar si mbak mengatakan kalau itu tidak masalah, artinya saya boleh saja mengambil foto-foto selama pertandingan. Tapi, si bapak bersikukuh.
Benar-benar menghancurkan mood saja si bapak itu. Saya kembali ke kursi dengan wajah marah. Hilang semua keinginan saya untuk menikmati pertandingan. Orang yang duduk di sebelah saya, entah wartawan dari mana, bertanya ada apa. Saya ceritakan saja kisahnya. Dia hanya geleng-geleng.
Ya sudah, sepanjang pertandingan saya berusaha untuk konsentrasi. Menikmati dan mengamati. Kamera poket saya sungguh tak berguna. Saya paksakan, tapi buruk sekali hasilnya. Sekarang entah ada di mana file-filenya.
Ternyata, saya bisa juga menikmati pertandingan. Apalagi ketika Canizares kebobolan tiga gol dari Morientes, McManaman, dan Raul. Wah, ternyata prediksi kalau Valencia bakal unggul ternyata menguap begitu saja.
Banyak catatan yang menyertai laga final itu kelar. Casillas menjadi kiper termuda yang tampil dan menang di final Liga Champions. Usianya ketika itu adalah 19 tahun 4 hari. Masih kinyis-kinyis! Sekarang juga masih kinyis-kinyis. Eh...
Lalu McManaman. Pemain yang direkrut Madrid dari Liverpool pada Juli 1999 itu menjadi pemain Inggris pertama yang bisa meraih trofi Liga Champions bersama klub non-Inggris.
Si pelatih, Del Bosque, juga punya catatan. Eks pemain Madrid itu ditunjuk oleh Lorenzo Sanz, presiden Madrid ketika itu, menjadi pelatih sejak November 1999. Juara Liga Champions 2000 adalah trofi yang pertama dalam karier kepelatihan Del Bosque. Sebelum dipercaya melatih tim senior, Del Bosque adalah pelatih caretaker. Ia akan membawa Madrid menjadi juara lagi pada 2001-02.