Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lubang Air Mampet yang Ternyata Tidak Mampet

17 Maret 2022   14:46 Diperbarui: 17 Maret 2022   14:55 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pembuangan air di kamar mandi yang lancar. (Sumber: Klasika Kompas.id)

“Mbak, saluran air dari kamar mandi mampet, ya?”

“Iya, Pak. Kok tahu?”

Saya tidak pernah memberi tahu Pak Dalimin soal lubang kamar mandi yang mampet.

Lha itu lubangnya ditutupi semen.”

Haaa?”

Ternyata, lubang air yang ada di selokan ditutup dengan semen alias dicor. Hanya tersisa sedikit saja yang terbuka. Tak heran kalau air dari kamar mandi harus antre bermenit-menit untuk bisa habis.

Percuma juga saya membersihkan saluran dengan berbagai macam obat. Tidak akan pernah ada hasilnya, wong ujung saluran pembuangan ditutup.

Lalu, saya ingat lokasi di mana rumah kami berada pernah dibongkar selokannya dan dipasang gorong-gorong. Itu hanya selokan yang ada di depan rumah, sedangkan selokan samping rumah dibiarkan saja seperti sediakala, di mana saluran air kami berada.

Itu terjadi pada Oktober tahun lalu. Seingat saya memang saluran air mulai tersumbat sejak proyek gorong-gorong itu kelar.

Rupanya, entah kenapa, ada pekerja yang menutup itu lubang. Mungkin saja saat itu, ada maksud untuk dipasang gorong-gorong juga. Tapi, bukan berarti lubang air ditutup, ‘kan?

Sekarang, saluran air dari kamar mandi tanpa hambatan. Pak Dalimin sudah membongkar pipa, karena semen yang ada di dalamnya tidak bisa lagi diambil. Pipa yang baru pun dipasang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun