Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sepak Bola Ikut Merana Ketika Rusia Bentrok dengan Ukraina

17 Februari 2022   21:36 Diperbarui: 21 Februari 2022   02:03 1536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan, salah satu pemain Rusia mengatakan bahwa mereka tetap saling berbincang ketika di hotel, saling sapa seperti biasa. Tidak ada rasa dendam, apalagi benci.

Mereka pun memastikan bahwa jika ada ujaran-ujaran kebencian yang muncul, tidak akan berasal dari anggota kedua tim. Kalau akhirnya Rusia menang 3-2, ya memang itulah yang harus terjadi di lapangan.

Sayangnya, terdengar nyanyian-nyanyian bernada "Russophobic" yang berasal dari penonton Ukraina. Lagu-lagu mereka berisi sindiran kepada presiden Rusia, Vladimir Putin. Para suporter sudah diperingatkan oleh MC untuk menghentikan nyanyian.

Meski ujaran itu berasal dari suporter dan bukan dari anggota kedua tim, UEFA tetap meminta Ethics and Disciplinary Inspector untuk menyelidiki apa yang terjadi.

Begitulah. Setiap kali Rusia konflik dengan Ukraina, banyak aspek kehidupan yang terpengaruh, termasuk sepak bola. Terutama, sepak bola yang melibatkan Rusia dan Ukraina, baik di level klub maupun tim nasional.

Pada Perang Rusia-Ukraina 2014, Shakhtar Donetsk menjadi klub yang paling sering berpindah stadion. Untuk Liga Champion 2014-15, Shakhtar berada di Grup H bersama Porto, Athletic Bilbao, dan BATE Borisov.

Karena Shakhtar terletak di Donetsk, Ukraina sebelah timur, yang merupakan salah satu arena konfik, maka mereka tidak bisa berlaga di Donbass Arena sebagai stadion kandang.

Jadi, saat harus menjamu Porto, Athletic, dan BATE, Shakhtar harus memakai Stadion Arena Lviv, di kota Lviv, yang letaknya 1.000 km jauhnya dari kota Donetsk. Stadion itu juga dipakai saat babak knock out, di mana Shakhtar menjamu Bayern Muenchen.

Lalu, pada winter break 2016-17, Shakhtar itu pindah lagi ke Stadion Metalist di kota Kharkiv, yang jauhnya 250 km. Lalu, sejak Mei 2020, Shakhtar bermain di NSC Olimpiyskiy di Kyiv. Pindahan yang terakhir terjadi karena perang di region Donbas, markas Shakhtar.

Pada Piala Dunia 2018, di mana Rusia menjadi tuan rumah, tidak perlu ada pemisahan grup antara Rusia dengan Ukraina. Karena, Ukraina tidak lolos kualifikasi.

Lalu, pada undian Euro 2020, sesuai aturan UEFA pada 2014 tadi, maka Ukraina langsung diletakkan di Grup C, sementara Rusia adalah tuan rumah Grup B.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun