Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kala Alex Song, Si Pemboros Tidak Boros Lagi

18 Januari 2022   07:46 Diperbarui: 18 Januari 2022   15:07 2005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alex Song dengan trofi juara Liga Djibouti untuk Arta Solar. (Sumber: Afrique Sports)

Alex Song ketika masih bermain di Arsenal. (Sumber: es24 online)
Alex Song ketika masih bermain di Arsenal. (Sumber: es24 online)

Namun, bukan hanya mobil yang membuat Song mengakui bahwa ia adalah orang yang boros. Selama delapan tahun di Arsenal, Song baru merasakan hidup yang mewah pada empat tahun terakhir, itu karena gajinya meningkat drastis.

Pada awalnya, Song mendapat gaji 15 ribu pound per pekan. Setelah Cesc Fabregas kembali ke Barcelona dan Wenger memberi kepercayaan lebih kepada Song, adalah hal wajar kalau gajinya naik, namun tidak pernah disebutkan nominalnya.

"Orang-orang menganggap saya adalah jutawan. Padahal bukan itu kenyataannya. Saya menghabiskan gaji saya untuk makan malam mewah, jalan-jalan, liburan. Selama delapan musim di Arsenal, rekening saya tidak mencapai 100 ribu pound," lanjut pemain kelahiran 9 September 1987 itu.

Karenanya, ketika Barcelona datang dengan tawaran transfer 15 juta pound, Song langsung menerima. Ia blak-blakan mengakui bahwa kepindahannya ke Barcelona dimotivasi oleh uang.

"Ketika Barcelona menawari saya kontrak, saya tidak berpikir panjang setelah melihat berapa gaji yang akan saya terima. Saya hanya berpikir bahwa istri dan anak-anak saya harus bisa hidup sejahtera setelah saya pensiun," kata Song.

Karena itu, ketika sporting director Barcelona memberi tahu bahwa ia tidak akan sering-sering dimainkan, Song tidak peduli, Baginya, pindah ke Barcelona berarti ia bisa menjadi jutawan yang sesungguhnya.

Song tampil berantakan di Barcelona, walau ia menjadi bagian dari skuat yang membawa Barcelona menjadi juara La Liga 2012-13, musim pertama Song di klub itu.

Setelah itu, ia dipinjamkan ke West Ham pada periode yang berbeda, namun tetap saja tidak sukses. Lantas Barcelona melepasnya ke klub Rusia, Rubin Kazan, dengan gratis. Di Kazan, Song juga tidak bisa menampilkan permainan terbaiknya. Pada Januari 2018, Kazan melepasnya.

FC Sion di Swiss mengontraknya pada Agustus 2018, dengan gratis tentunya, sebab Song berstatus tanpa klub. Pada Maret 2020, ketika pandemi Covid-19 mulai merajalela, FC Sion harus mengurangi gaji para pemainnya. Namun, karena Song menolak, maka ia pun dipecat.

Setelah sembilan bulan tanpa klub (lagi), Arta Solar di Djibouti menghubunginya. Sebagai pemain yang pernah merasakan gemerlapnya sepak bola Eropa, Song langsung memberi pengaruh pada sepak bola Djibouti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun