Faktor orang tua, menurut saya, sangat berperan dalam kesehatan mental anak-anak Gen Z. Sebab, dengan semakin banyak mereka menghabiskan waktu menjelajah internet di smartphone, maka akan timbul yang namanya depresi dan terisolasi. Karena itu, banyak yang menyebut Bahwa Gen Z akan menjadi "generasi paling kesepian". Apalagi kalau ditambah dengan "jebakan" media sosial, yang kadang penampilan gemerlap di layar mungil hape ternyata tak segemerlap di balik layar.
Konsumen yang teliti
Gen Z adalah konsumen yang berhati-hati ketika membeli sebuah produk. Diskon bukan hal yang bisa menarik mereka untuk membeli sebuah barang. Dengan teknologi yang ada di tangan, mereka akan dengan mudah browsing produk tertentu untuk membandingkan harga-harga di berbagai toko sebelum mereka memutuskan untuk membeli sebuah produk dari merek tertentu.
Satu lagi, mereka lebih menghargai rekomendasi dari pemakai langsung produk tersebut, meski si pemakai hanya orang biasa, ketimbang produk yang sama tapi dipromosikan oleh selebriti.
Sangat fokus pada keuangan
Untuk urusan kerja, Gen Z memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang harus dipertahankan. Menurut blog TTI Success Insights, tidak seperti kaum milenial yang bekerja sesuai dengan kesukaan mereka, maka Gen Z paham bahwa bekerja diperlukan sebagai alasan keuangan. Mereka akan menerima pekerjaan yang menghasilkan gaji tetap dan keuntungan lain yang diperlukan, meski mereka tidak menyukai pekerjaan itu.
Menikmati pekerjaan bukannya tidak disukai oleh Gen Z, namun mereka tidak memerlukannya. Jika harus memilih antara melakukan pekerjaan yang mereka sukai atau pekerjaan dengan gaji besar dan tetap, maka akan memilih yang terakhir.
---
Masih sangat banyak karakteristik Gen Z. Setiap situs memiliki uraian tersendiri soal generasi ini. Namun, saya tertarik pada empat hal yang saya tulis. Paling tidak, itu akan menjadi bekal untuk saya bekerja dengan Gen Z.
Jika Anda ingin lebih banyak tahu tentang Gen Z, sila menengok situs-situs berikut: 1, 2, 3.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H