Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Uniknya Bekerja Bersama Gen Z

28 Desember 2021   15:20 Diperbarui: 29 Desember 2021   17:35 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Faktor orang tua, menurut saya, sangat berperan dalam kesehatan mental anak-anak Gen Z. Sebab, dengan semakin banyak mereka menghabiskan waktu menjelajah internet di smartphone, maka akan timbul yang namanya depresi dan terisolasi. Karena itu, banyak yang menyebut Bahwa Gen Z akan menjadi "generasi paling kesepian". Apalagi kalau ditambah dengan "jebakan" media sosial, yang kadang penampilan gemerlap di layar mungil hape ternyata tak segemerlap di balik layar.

Konsumen yang teliti

Gen Z adalah konsumen yang berhati-hati ketika membeli sebuah produk. Diskon bukan hal yang bisa menarik mereka untuk membeli sebuah barang. Dengan teknologi yang ada di tangan, mereka akan dengan mudah browsing produk tertentu untuk membandingkan harga-harga di berbagai toko sebelum mereka memutuskan untuk membeli sebuah produk dari merek tertentu.

Satu lagi, mereka lebih menghargai rekomendasi dari pemakai langsung produk tersebut, meski si pemakai hanya orang biasa, ketimbang produk yang sama tapi dipromosikan oleh selebriti.

Sangat fokus pada keuangan

Untuk urusan kerja, Gen Z memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang harus dipertahankan. Menurut blog TTI Success Insights, tidak seperti kaum milenial yang bekerja sesuai dengan kesukaan mereka, maka Gen Z paham bahwa bekerja diperlukan sebagai alasan keuangan. Mereka akan menerima pekerjaan yang menghasilkan gaji tetap dan keuntungan lain yang diperlukan, meski mereka tidak menyukai pekerjaan itu.

Menikmati pekerjaan bukannya tidak disukai oleh Gen Z, namun mereka tidak memerlukannya. Jika harus memilih antara melakukan pekerjaan yang mereka sukai atau pekerjaan dengan gaji besar dan tetap, maka akan memilih yang terakhir.

---

Masih sangat banyak karakteristik Gen Z. Setiap situs memiliki uraian tersendiri soal generasi ini. Namun, saya tertarik pada empat hal yang saya tulis. Paling tidak, itu akan menjadi bekal untuk saya bekerja dengan Gen Z.

Jika Anda ingin lebih banyak tahu tentang Gen Z, sila menengok situs-situs berikut: 1, 2, 3.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun