Bagusnya, Unying kelihatan sangat "tabah". Wajahnya sangat sabar dan tenang, mungkin karena dia sudah tahu dirinya tak lama lagi akan mati. Saya sempat memotretnya beberapa hari sebelum ia pergi.
Unying bertahan selama kira-kira satu pekan sebelum akhirnya pergi. Sore hari, 21 November 2020, sudah hampir satu tahun Unying pergi, kami bertiga menungguinya pada detik-detik terakhir hidupnya. Saya pegangi tangannya ketika ia menghembuskan napas terakhir. Kami semua menangis, namun sekaligus lega. Unying tak lagi kesakitan. Dia akan selalu sehat.
Usia Unying lebih dari 7 tahun ketika mati.
Keesokan hari, kami mengubur Unying di halaman rumah. You see, halaman rumah kami penuh dengan makam kucing. Sejak rumah kami ada, kami selalu mengubur kucing yang mati di rumah. Pada hari itu, makam bertambah satu.
Unying mendapat tempat istimewa. Kami menguburkannya di dekat pagar utama, di sebelah kiri jika dari rumah. Sekarang, kuburan itu sudah rata tanah, namun saya tak pernah lupa untuk menyapanya, setiap kali akan keluar rumah dan ketika kembali dari bepergian.
"Apa kabar, Unying? Kamu sehat-sehat, ya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H