Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Sambalku Sayang, Perutku Malang

6 November 2021   08:07 Diperbarui: 11 November 2021   12:45 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambal ijo khas restoran padang yang sedang saya gandrungi. (Sumber: Koleksi pribadi)

Sambal ijo khas restoran padang yang sedang saya gandrungi. (Sumber: Koleksi pribadi)
Sambal ijo khas restoran padang yang sedang saya gandrungi. (Sumber: Koleksi pribadi)

Namun, saya harus puasa sambal dulu selama beberapa pekan. Setelah merasa benar-benar sehat, saya mulai lagi deh makan sambal. Test the water dulu, atau dalam hal ini, test the sambal.

Sekarang, saya sedang tergila-gila menyantap lauk apa saja dengan sambal hijau padang. Saya lebih hati-hati, memastikan harus pakai nasi setiap kali makan. 

Porsi sambalnya pun tak berlebihan. Meski demikian, adik saya selalu mengingatkan. "Mbak, mulut kamu mungkin tahan dengan pedasnya sambal, tapi tidak dengan perutmu," dia selalu bilang seperti itu.

Tentu saja, saya sangat berhati-hati sekarang. Apalagi usia sudah tak semuda dulu lagi. Sambal tetap disantap, tapi perut, atau lambung, harus disayang-sayang, supaya tidak kemalangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun